SEPUTARKUDUS.COM, ALUN-ALUN – Sebanyak 14 perempuan berkerudung warna-warni duduk di depan Pendapa Kabupaten Kudus, Minggu (15/5/2016). Mereka mengerakkan tangan dan tubuhnya
di atas karpet berwarna merah dan hijau diiringi suara musik kencang. Di depannya
puluhan orang menonton aksi mereka. Sesekali tepuk tangan
menambah keriuhan suasana Car Free Day
di Alun-alun Kudus.
di atas karpet berwarna merah dan hijau diiringi suara musik kencang. Di depannya
puluhan orang menonton aksi mereka. Sesekali tepuk tangan
menambah keriuhan suasana Car Free Day
di Alun-alun Kudus.
Siswi SMK Al-Islam Kudus membawakan Tari Saman dari Aceh di Alun-alun Kudus, Minggu (15/5/2016). Foto: Imam Arwindra |
Pertunjukan tersebut dilakukan siswi SMK Al-Islam
Kudus. Noor Akhlis, Kepala SMK Al- Islam menuturkan, tarian yang
dipertunjukkan yakni Tari Saman dari Aceh.
Menurutnya, selain karena tariannya bagus, masyarakat Kudus perlu tahu tarian
asli daerah yang dijuluki serambi Mekah tersebut. “Tarian asli dari serambi Mekah tersebut juga perlu
diketahui masyarakat Kota Kretek,” ungkapnya.
asli daerah yang dijuluki serambi Mekah tersebut. “Tarian asli dari serambi Mekah tersebut juga perlu
diketahui masyarakat Kota Kretek,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, selain Tari Saman, siswi SMK Al-Islam
Kudus juga menampilkan pentas seni dan vokal suara. “Sebelumnya kami melakukan senam bersama dengan masyarakat yang hadir
di Alun-alun. Kami juga membuka stan tensi darah bagi masyarakat yang ingin
cek tensi darahnya,” tambahnya.
Kudus juga menampilkan pentas seni dan vokal suara. “Sebelumnya kami melakukan senam bersama dengan masyarakat yang hadir
di Alun-alun. Kami juga membuka stan tensi darah bagi masyarakat yang ingin
cek tensi darahnya,” tambahnya.
Setiap Pekan Sekolah di Kudus Tampil di Car Free Day
Noor Akhlis memberitahukan, selain sebagai media promosi, kegiatan
yang dilakukan sekolahnya itu merupakan bagian dari progam Pemerintah Kabupaten Kudus. Setiap
Minggu sekolah-sekolah di Kudus akan bergantian mementaskan kreasi
masing-masing. “Jadwal sudah diatur dari dinas. Kami tinggal mengikuti,”
terangnya.
yang dilakukan sekolahnya itu merupakan bagian dari progam Pemerintah Kabupaten Kudus. Setiap
Minggu sekolah-sekolah di Kudus akan bergantian mementaskan kreasi
masing-masing. “Jadwal sudah diatur dari dinas. Kami tinggal mengikuti,”
terangnya.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kudus Noor Yasin menuturkan,
kegiatan ini sudah lama dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus. Selain agar masyarakat sehat, Car Free Day dan
panggung kreasi ini juga bisa menginspirasi sekolah-sekolah untuk menampilkan
kreasi terbaik mereka.
kegiatan ini sudah lama dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus. Selain agar masyarakat sehat, Car Free Day dan
panggung kreasi ini juga bisa menginspirasi sekolah-sekolah untuk menampilkan
kreasi terbaik mereka.
“Budaya ini baik untuk masyarakat Kudus. Pemerintah daerah
akan selalu memfasilitasi,” ungkap dia kepada Seputarkudus.com.
akan selalu memfasilitasi,” ungkap dia kepada Seputarkudus.com.
Dia menambahkan, semua sekolah mempunyai kesempatan yang
sama untuk tampil di panggung Car Free
Day ini. Baik tingkatan SD hingga SMA diberikan ruang yang sama. “Jadwal sudah ditentukan. Jadi semua sekolah mempunyai
kesempatan untuk menunjukkan kreasi terbaiknya,” ungkapnya.
sama untuk tampil di panggung Car Free
Day ini. Baik tingkatan SD hingga SMA diberikan ruang yang sama. “Jadwal sudah ditentukan. Jadi semua sekolah mempunyai
kesempatan untuk menunjukkan kreasi terbaiknya,” ungkapnya.