BETANEWS.ID, KUDUS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus tengah merumuskan standar operasional prosedur (SOP) pendakian di Aula BPBD Kudus, Rabu (2/7/2025). Pembahasan itu melibatkan berbagai pihak seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Perhutani, Disbudpar, Pemerintah Desa Rahtawu, pengelola wisata, hingga berbagai relawan.
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Kudus, Ahmad Munaji, menyampaikan, upaya tersebut bertujuan untuk menciptakan sistem manajemen pendakian yang lebih tertata. SOP ini akan mengatur seluruh tahapan mulai dari pendaftaran hingga kepulangan pendaki.
Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol di Kudus Ditunda Hingga 2028, Ini Sebabnya
“Dari sisi pendaki maupun pengelola, kita kumpulkan semua, termasuk stakeholder. Harapannya, hasil dari pembahasan ini bisa memberikan kenyamanan bagi pendaki dan juga pengelola yang bertanggung jawab,” bebernya usai kegiatan.
Munaji menegaskan, edukasi kepada pihak pengelola sebenarnya telah dilakukan sebelumnya. Namun, melalui pembentukan SOP yang lebih terstruktur, sistem pengelolaan akan semakin maksimal dan kolaboratif.
“Pengelola enak, pendaki juga enak, jadi ada kepastian dalam kegiatan pendakian. Kita maksimalkan yang sudah ada, agar manajemennya lebih baik lagi,” jelasnya.
Terkait penggunaan gelang observasi (obs) bagi pendaki, pihaknya mengaku hal tersebut masih akan dikaji ulang bersama Disbudpar Kudus, Pemdes Rahtawu, dan Perhutani. Gelang obs bermanfaat untuk memantau selama kegiatan pendakian berlangsung.
“Insyaallah pekan ini bisa selesai. Kami juga akan turun langsung ke lokasi minggu ini untuk melakukan edukasi awal bersama stakeholder seperti pemdes, Destana, dan tim pengelola,” ungkapnya.
Baca Juga: Dikeluhkan Banyak Orang Tua, Komisi D DPRD Kudus Soroti Sistem SPMB 2025
SOP yang dirumuskan nantinya akan dikeluarkan oleh pemangku kepentingan wilayah hutan dan pengelola setempat. Dengan demikian, pengelolaan pendakian memiliki dasar hukum yang lebih jelas dan kuat.
“SOP ini akan menjadi payung hukum bagi pengelola wisata, pengelola pendakian, maupun pemerintah desa. Nantinya semua stakeholder akan memberikan dukungan agar bisa dijalankan bersama-sama,” tuturnya.
Editor: Haikal Rosyada