31 C
Kudus
Selasa, Juli 8, 2025
spot_img
spot_img

Sebulan Terjebak Banjir Rob, Warga Tunggulsari Pati Butuh Solusi Nyata

BETANEWS.ID, PATI – Genangan air rob yang tak kunjung surut selama sebulan terakhir membuat warga Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati hidup dalam kepungan air. Sejak 18 Mei 2025, banjir rob terus membanjiri rumah-rumah warga hingga tambak-tambak ikan.

Dengan kondisi tersebut, warga juga mengalami kerugian hingga miliaran rupiah karena tambak mereka gagal panen.

Baca Juga: Sekolah Rakyat Siap Beroperasi di Pati, Tampung 100 Anak Miskin Tanpa Biaya

-Advertisement-

Total ada 252 rumah dan ratusan hektare tambak yang terdampak. Paling parah berada di RT 5 RW 1, di mana 38 rumah tergenang air dengan kedalaman mencapai 1,5 meter.

”Secara umum kondisinya masih menggenangi rumah warga yang berjumlah 252 rumah. Meskipun ada penurunan sedikit daripada kemarin,” ujar Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi, Rabu (18/6/2025).

Warga pun kini menggantungkan harapan pada tindakan nyata dari pemerintah. Bagi Setyo, bencana ini tak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak.

”Ini bencana besar. Kejadian abrasi nyatanya sudah terjadi di Desa Tunggulsari dan beberapa desa di Kecamatan Tayu. Harapan saya, pemerintah untuk bekerja sama dalam penanggulangan bencana,” imbuhnya.

Ia memaparkan, beberapa solusi yang menurutnya bisa menjadi langkah konkret, antara lain, pembangunan pemecah ombak di bibir pantai, normalisasi empat sungai besar yang melintasi desa, serta penanaman kembali mangrove sebagai sabuk alam penahan gelombang.

”Karena ini abrasi harus ada pembuatan alat pemecah ombak, sehingga abrasi bisa ditanggulangi. Kedua melakukan normalisasi sungai secara masif. Karena di Desa Tunggulsari terdapat 4 sungai,” jelasnya.

Baca Juga: Ratusan Rumah di Tunggulsari Pati Terendam, Warga Pilih Bertahan Meski Banjir Semakin Parah

Ia menambahkan, bahwa normalisasi sempat dilakukan pada Agustus–September 2024, namun kembali gagal berfungsi akibat intensitas hujan tinggi dan rob yang luar biasa.

”Setelah siklus normal bisa melakukan pengamanan mangrove,” pungkasnya. 

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER