BETANEWS.ID, KUDUS – Mendekati Hari Raya Iduladha, penjualan hewan kurban di Kabupaten Kudus mengalami penurunan signifikan. Salah satunya dirasakan oleh Sucipto, atau yang akrab disapa Enthu (55), seorang pedagang sapi asal Desa Pedawang, Kecamatan Bae.
Di kandang, tampak beberapa ekor sapi berjajar dan sebagian sedang menyantap pakan yang diberikan. Sementara Enthu sesekali menyodorkan rumput dan mengelus sapi sembari berharap datang pembeli.
Baca Juga: TMMD Sengkuyung Tahap II 2025 Berhasil Bangun Jalan Pertanian di Desa Sadang, Kudus
“Di Idul Adha tahun 2025 ini saya menyediakan 20 ekor sapi. Berbeda dengan tahun lalu yang mampu jual 20 ekor sapu dua hari jelang hari kurban, tahun ini saya baru bisa menjual empat ekor saja,” ujar Enthu saat ditemui di kandangnya, Rabu (4/6/2025).
Lesunya penjualan hewan kurban, kata Enthu, dikarenakan ekonomi yang lagi sulit. Harga hewan kurban jenis sapi juga mengalami kenaikan dibanding tahun lalu.
“Harga hewan kurban sapi tahun ini mengalami kenaikan, tetapi bukan hal itu yang menyebabkan penjualan turun. Melainkan ekonomi yang lagi sulit,” tandasnya.
Tahun ini, Enthu mengaku, menyediakan 20 ekor sapi berbagai jenis seperti Brangus, Brahman, dan Limosin. Harga jual berkisar antara Rp26 juta hingga Rp30 juta per ekor.
“Harga tersebut tergantung jenis dan bobotnya, yang rata-rata mencapai 500 hingga 550 kilogram per ekor,” jelasnya.
Sapi-sapi yang dijual Enthu didatangkan dari Jatirogo, Jawa Timur. Sementara konsumennya berasal dari wilayah Kudus dan sekitarnya. Meski masyarakat Kudus lebih identik dengan berkurban kerbau, ia tetap konsisten menjual sapi karena sudah menjadi usaha yang digelutinya sejak 15 tahun terakhir.
“Saya memang dari dulu jualan sapi. Dan tetap ada saja warga Kudus yang mencari sapi untuk kurban, meskipun jumlahnya tidak sebanyak pembeli kerbau,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa tahun ini menjadi salah satu tahun terberat dalam perjalanan usahanya. Selain penurunan penjualan, ia harus tetap menjaga kesehatan dan kondisi sapi-sapi menjelang Iduladha.
Baca Juga: Tak Semua SMP di Kudus Terapkan Pendaftaran Daring, Ini Tiga Sekolah yang Gunakan Sistem Luring
Sucipto berharap dalam beberapa hari ke depan minat masyarakat kembali meningkat, meskipun ia menyadari tantangan ekonomi masih membayangi.
“Semoga besuk ada peningkatan penjualan. Tapi ya kita tetap realistis, yang penting kita jaga kualitas hewan dan layani pembeli dengan baik,” harapnya.
Editor: Haikal Rosyada