31 C
Kudus
Kamis, Juni 12, 2025

Serap Aspirasi Warga, Tiga Sektor Strategis Jadi Perhatian Utama Kastomo 

BETANEWS.ID, PATI — Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Pati sekaligus Sekretaris Fraksi PKB, Kastomo, menggelar kegiatan Silaturahmi dan Serap Aspirasi bersama lebih dari 300 peserta yang terdiri dari struktur PAC PKB dan relawan Sahabat Kastomo. 

Acara ini dilaksanakan di tiga lokasi berbeda, yakni Balaidesa Sembaturagung, Kecamatan Jakenan, Gedung Haji Jaken dan Gedung PGRI Pucakwangi pada Sabtu (10/5/2025). 

Dalam forum ini, Kastomo menyampaikan prioritas peraturan daerah tahun 2025 yang akan dibahas bersama Pemkab Pati, termasuk pengalokasian anggaran APBD 2025. Fokus utama adalah infrastruktur jalan, pertanian, serta pendidikan karakter.

-Advertisement-

Baca juga: Keren! Anak Penjual Bakso Pati Ini Diterima di 34 Universitas Dunia

“Untuk infrastruktur jalan, tahun ini ditargetkan perbaikan di 165 titik dengan anggaran Rp330 miliar. Ini bagian dari program besar yang ditargetkan selesai dalam tiga tahun ke depan (2025–2027),” ujar Kastomo.

Di sektor pertanian, pemerintah menargetkan produksi padi 10 ton per hektare. Untuk mendukung hal ini, pembangunan Bendungan Cabean yang saat ini telah mencapai 30% di wilayah Blora diharapkan selesai pada 2027, guna mengairi lahan pertanian, khususnya di kawasan eks-Karesidenan Jakenan.

Kastomo juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter dan rencana pemberian beasiswa untuk siswa miskin yang lolos seleksi PTN, serta wacana penerapan lima hari sekolah yang tetap akan mempertimbangkan keberlangsungan pendidikan keagamaan di Madin dan TPQ.

Dalam sesi dialog, warga dari berbagai desa menyampaikan aspirasi. Farhan dari Pucakwangi dan Faizin dari Karangrowo misalnya, yang menyoroti tantangan produksi padi 10 ton per hektare, yang menurut mereka sulit direalisasikan karena sawah tadah hujan. Rata-rata, yang dapat diwujudkan hanya sekitar 7-8 ton per hektare. 

Kiai Zainuri dari Jaken juga menambahkan perlunya perhatian pemerintah terhadap sektor peternakan, khususnya wabah PMK yang penanganannya dinilai lambat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER