BETANEWS.ID, JEPARA – Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara, masih terdapat ribuan anak yang putus sekolah atau tergolong dalam Anak Tidak Sekolah (ATS).
Bupati Jepara, Witiarso Utomo mengatakan jumlah tersebut tersebar rata mulai dari anak usia 7-18 tahun. Ia menambahkan bahwa jumlah tersebut juga sudah mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
“Untuk ATS di Jepara datanya saat ini masih ada 4.082 anak, usianya dari 7-18 tahun,” katanya pada Jumat (2/5/2025).
Ia mengatakan bahwa penanganan ATS menurutnya tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Sehingga dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Saat ini upaya yang ia lakukan yaitu dengan menggandeng
Insan Purnakaryawan Pendidikan dan Kebudayaan (IPPK) untuk menyisir ATS di Kabupaten Jepara.
“Kami percaya, bahwa untuk menyelesaikan masalah ini dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat, dunia usaha, dan organisasi Kemasyarakatan, salah satunya IPPK, kemarin sudah kita ajak kerjasama,” katanya.
Sehingga ia berharap IPPK dapat membantu mendampingi anak yang putus sekolah. Agar merka nantinya dapat kembali melanjutkan pendidikan. Diantaranya bmelalui berbagai program pembinaan dan pelatihan keterampilan.
Selain itu, ia juga berharap IPPK dapat berperan dalam menggalang bantuan dari berbagai pihak, untuk keberlanjutan pendidikan anak-anak di Jepara.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara, Ali Hidayat mengatakan bahwa saat ini ia sudah mendata by name by adrres jumlah ATS di Jepara. Ia berencana untuk menyisir secara langsung by name by adrres jumlah ATS tersebut.
Penyisiran tersebut nantinya juga akan dilakukan dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak. Seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jepara.
“Jemput bola nanti akan kita lakukan. By name by adrres nya kita sudah punya, jadi nanti akan kita upayakan supaya mereka kembali ke sekolah, terutama sekolah non formal,” katanya.
Editor: Haikal Rosyada
