BETANEWS.ID, KUDUS – Istilah ‘selain donatur dilarang mengatur’ lagi ramai dibahas di media sosial dalam beberapa bulan terakhir. Istilah tersebut pun menjadi pro dan kontra. Ada sebagian kalangan yang setuju dengan pendapat tersebut tapi juga banyak yang kurang sepakat.
Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton memiliki pendapat berbeda. Menurutnya, seorang perempuan haruslah bisa mandiri dan menentukan sikapnya sendiri.
Baca Juga: Semangat Hari Kartini, Himapro PGSD UMK Angkat Isu Gender Lewat Seminar Nasional
“Jadi yang bisa ngatur diri kita ya, harus diri kita sendiri. Tentunya sesuai adat dan peraturan perempuam yang ada,” ujar Bellinda kepada Betanews.id di Pendopo Kudus, Senin (21/4/2025).
Menurut Bellinda, perempuan harus bisa jadi Raden Ajeng (RA) Kartini masa kini. Yakni, perempuan yang bisa berdiri di kakinya sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.
“Oleh karena itu, para perempuan khususnya di Kabupaten Kudus harus bisa mandiri. Harus berkembang dan bisa berkarya,” beber ibu tiga anak tersebut.
Perempuan era sekarang jangan hanya berpangku tangan. Tetapi juga harus bisa menghasilkan finansial sendiri.
“Selain itu, perempuan juga harus bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain,” tandasnya.
Baca Juga: Terinspirasi RA Kartini, Wabup Bellinda Ingin Angkat Derajat Perempuan Kudus
Untuk mencapai hal itu, tuturnya, tentu tidak mudah dan butuh perjuangan. Oleh karenanya, perempuan jangan malas dan terus menggali potensi atau kemampuan diri agar bisa lebih berkembang lagi.
“Terpenting ada niat dalam diri untuk berkembang. Terus belajar dan berlatih itu adalah kunci. Kami pemerintah daerah juga ada program pelatihan berwirausaha dan bantuan permodalan untuk warga Kudus,” imbuhnya.
Editor: Haikal Rosyada