BETANEWS.ID, KUDUS – Bupati Kudus dan Wakil Bupati Kudus memiliki program Wadul K1 dan K2. Kanal aduan melalui aplikasi pengirim pesan WhatsApp tersebut sudah aktif sejak sepekan yang lalu dan sudah menerima ratusan aduan dari masyarakat.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, mengungkapkan, pihaknya setiap hari rata-rata menerima 97 aduan
“Rata-rata aduannya terkait jalan rusak, LPJU (Lampu Penerangan Jalan Umum), layanan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), anak sekolah, gas dan berbagai aduan lainnya,” ujar Sam’ani di sela-sela peninjauan penambalan jalan di Desa Gribig, belum lama ini.
Baca juga: Layanan Wadul K1 dan K2 Ganti Nomor, Ini yang Baru dan Sudah Aktif
Sementara Plt Asisten Administrasi Umum Setda Kudus, Dwi Agung Hartono mengatakan, aktif kurang lebih sepekan yang lalu program Wadul K1 dan K2 memang sudah menerima banyak aduan masyarakat. Hingga Selasa (11/3/2025) kurang lebih ada 607 aduan.
“Antusias masyarakat untuk mengadu terkait persoalan yang ada di Kudus kepada Pak Bupati ini tinggi. Sehari itu yang masuk bisa lebih dari 80 aduan,” ujar Agung saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/3/2025).
Dari banyaknya aduan yang masuk, ungkap Agung, paling banyak adalah keluhan terkait LPJU mati dan jalan berlubang atau rusak. Kemudian layanan kesehatan, dan lainnya.
“Paling banyak memang keluhan LPJU mati dan jalan rusak. Kemudian disusul yang berkaitan dengan layanan publik. Keluhan terkait sampah juga ada tapi frekuensinya tak terlalu banyak,” bebernya.
Baca juga: Bupati Kudus Targetkan Penambalan Jalan Berlubang Selesai H-7 Lebaran
Agung menuturkan, bahwa semua aduan sesegera mungkin untuk ditindaklanjuti. Oleh karena itu, ia mempersilahkan masyarakat Kudus untuk menyampaikan keluh kesahnya terkait apa saja yang ada di Kudus melalui Wadul K1 dan K2.
“Silahkan masyarakat memberikan aduan, saran maupun pendapat kepada Bupati dan Wakil Bupati Kudus. Dimohon aduan itu benar-benar nyata bukan fiktif dan rekayasa. Sebab semua aduan pasti akan diverifikasi,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin