31 C
Kudus
Selasa, Maret 18, 2025

Tradisi Unik Warga Pesisir Pantura Pati Sambut Ramadan, Makan Bersama di Tambak

BETANEWS.ID, PATI – Masyarakat memiliki berbagai tradisi untuk menyambut bulan suci Ramadan. Seperti halnya yang dilakukan masyarakat di pesisir Pantura Pati, tepatnya di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Pati.

Sepekan menjelang Ramadan, masyarakat di desa tersebut mengadakan makan bersama di tambak dengan menu ikan bandeng. Untuk ikan bandeng, mereka mengambil langsung dari tambak. Kemudian, ikan yang didapatkan itu, langsung dimasak di sebuah gubuk kecil yang ada di tambak.

Untuk jenis olahan ikan bandeng, dibuat dua ragam, yakni ikan bandeng bakar dan ikan bandeng dengan kuah pedas dan rasa khas terasi tambak yang menjadi bumbu utama.

-Advertisement-

Baca juga: Jelang Ramadan, Produsen Peci Kang Santri Kebanjiran Order

Usai masakan matang, warga yang telah berkumpul kemudian ramai-ramai menikmati masakan ikan bandeng segar itu.

Meski menggunakan alat apa adanya dan sederhana, tapi suasana tambak dan juga guyub antarwarga menambah nikmat saat menyantap makanan.

Suasana seperi ini cukup jarang ditemukan pada hari-hari biasa. Namun, untuk menyambut datangnya Ramadan ini, warga benar-benar menyempatkan waktunya untuk makan bareng di tambak.

Salah satu warga, Sukawi, mengatakan, hal seperti ini sudah menjadi tradisi turun temurun yang dilakukan oleh pendiri desa tersebut. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

“Ini merupakan tradisi lama yang tidak dilupakan oleh warga pesisir pantura yang sudah berlangsung lama. Tradisi makan bersama menjelang bulan suci Ramadan ini, sebagai bentuk rasa syukur warga, atas nikmat Allah,” ujarnya, Selasa (25/2/2025).

Dengan ungkapan rasa syukur tersebut, dirinya berharap, ke depan warga mendapat rahmat dan rezeki dalam menjalankan ibadah puasa.

Baca juga: Sambut Ramadan, Masyarakat Jepara Gelar Tradisi Pesta Baratan

Ketua TP PKK Desa Ketitang Wetan, Nartik, menambahkan, tradisi makan bersama ditambak ini, masih terus dilestarikan oleh warga Ketitang Wetan.

“Selain melestarikan budaya nenek moyang, tujuan utamanya yakni sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta, yang telah memberikan nikmat kesehatan, serta rezeki selama setahun ini,” ucapnya.

Dengan acara sederhana seperti ini, dirinya juga berharap, masyarakat bisa guyub dan rukun, sehingga silaturrahmi antarwarga bisa terus terjaga.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER