BETANEWS.ID, JEPARA – Masyarakat Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara memiliki sistem penanggalan sendiri dalam menetapkan awal Ramadan yaitu penanggalan Aboge (Alif Rebu Wage).
Kepala Desa Sukodono, Sagiman, mengatakan, dalam penghitungan Aboge, 1 Ramadan jatuh pada Minggu, 2 Maret 2025. Kemudian untuk Idulfitri atau 1 Syawal jatuh pada Selasa pon, 1 April 2025.
Namun, untuk pelaksanaan awal puasa Ramadan, masyarakat Desa Sukodono tetap mengikuti keputusan dari pemerintah.
Baca juga: Sambut Ramadan, Masyarakat Jepara Gelar Tradisi Pesta Baratan
“Awal puasa tetap sama seperti pemerintah, cuma masyarakat sini punya tradisi penanggalan Aboge yang nyebutnya itu bukan 1 Ramadan tapi tanggal 1 poso itu hari Minggu tanggal 2 Maret,” katanya saat ditemui di Balaidesa Sukodono, Kamis (27/2/2025).
Menurutnya, warga setempat masih menggunakan metode itu untuk melestarikan tradisi. Namun, masih ada sebagian kecil warga Sukodono yang pelaksanaan awal puasanya tetap mengikuti penanggalan Aboge.
Ia menjelaskan, sistem penanggalan tersebut memiliki rumus yang akan berulang setiap delapan tahun sekali. Dalam penanggalan Aboge, 1 Ramadan atau 1 Idulfitri biasanya memiliki perbedaan sekitar 1-2 hari setelah penanggalan Hijriah.
Baca juga: Tradisi Unik Warga Pesisir Pantura Pati Sambut Ramadan, Makan Bersama di Tambak
Selain itu, satu hari sebelum tanggal 1 Ramadan berdasarkan penanggalan Aboge, masyarakat Desa Sukodono memiliki tradisi bersih-bersih makam leluhur. Tradisi tersebut tidak hanya diikuti oleh umat Islam, tetapi juga penganut agama lain yang ada di Desa Sukodono.
“Sebelum puasa tapi menurut penanggalan Aboge, masyarakat Sukodono itu biasanya Megeng atau bersih kubur secara berbarengan di pagi hari dan diikuti seluruh komponen masyarakat. Ada Islam, Buddha, Kristen, mereka ikut bergabung,” jelasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin