BETANEWS.ID, KUDUS – Gresik United menelan kekalahan 0-1 kala bertandang ke markas Persiku Kudus pada lanjutan babak playoff degradasi grup J Pegadaian Liga 2, Kamis (13/2/2025) sore. Pelatih Gresik United, Jajang Nurjaman, menyebut, kekalahan timnya dikarenakan kepimpinan wasit Agus Walyono yang berat sebelah.
Jajang mengatakan, kekalahan di kandang Persiku Kudus tentu merupakan hasil yang tidak diinginkan. Menurutnya, permainan timnya sangat terganggu dengan kepimpinan wasit yang berat sebelah.
“Yang paling kentara, seharusnya kami dapat penalti di menit-menit awal laga. Sehingga itu memengaruhi permainan kami dan di luar skenario,” ujar Jajang.
Baca juga: Kalahkan Gresik United Skor 1-0, Persiku Jaga Asa Bertahan di Liga 2
Kepimpinan wasit yang menurutnya berat sebelah tersebut membuat pemain Gresik United emosional, sehingga skema permainan yang sudah disiapkan tidak bisa berjalan dengan baik.
“Ketika wasit berat sebelah, para pemain bermain dengan emosional. Karena menurut pemain kami sudah jelas, kami dicurangi,” bebernya.
Menurutnya, pelanggaran yang dilakukan oleh kiper Persiku itu sangat jelas. Kiper sama sekali tidak mengambil bola, jadi itu harusnya pelanggaran dan penalti.
“Itu sangat jelas. Kalau ada videonya juga jelas dan semua orang tahu,” tandasnya.
Dia pun menyayangkan masih ada kepimpinan wasit yang berat sebelah di liga profesional Indonesia. Padahal wasit yang memimpin laga Persiku melawan Gresik United termasuk generasi muda, yang seharusnya membawa semangat baru untuk sepak bola tanah air yang lebih baik lagi.
“Sehingga saya pun keluar kata-kata, capek juga melatih sepak bola. Sudah puluhan tahun saya melatih sepak bola, tapi kalau kepimpinan wasit masih seperti ini, ya, sepak bola Indonesia tidak berubah,” ungkapnya.
Baca juga: Bawa Persiku Kalahkan Persibo, Alfiat Berharap Suporter Penuhi Stadion Wergu Wetan
Menurutnya, untuk perbaikan sepak bola Indonesia semua harus berbenah. Jangan pemain dan pelatih saja, tetapi semua pihak yang terlibat dalam sepak bola juga harus berbenah, terutama wasit.
“Saya gak tahu harus berkata apa lagi. Jujur saya sangat kecewa dengan generasi muda pengadil lapangan di arena sepak bola Indonesia yang masih begini-begini saja. Ajakan untuk memperbaiki sepak bola Indonesia, tapi nyatanya tak diimbangi oleh para pengadil di lapangan,” tandasnya.
Kekalahan dari Persiku membuat langkah Gresik United untuk bertahan di Liga 2 memang cukup berat. Saat ini, tim berjuluk Laskar Joko Samudro berada di peringkat 3 grup J dengan 8 poin dari enam laga.
Editor: Ahmad Muhlisin