BETANEWS.ID, KUDUS – Timbunan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Tanjungrejo, Kabupaten Kudus, setiap tahunnya selalau mengalami kenaikan. Akibat pengelolaan tak maksimal, gunungan sampah terus meluas hingga merengsek ke dekat jalan raya. Bahkan gunungan sampahnya kini sudah mencapai sekitar 15 meter dari dasar.
Berdasarkan data yang dihimpun Betanews.id, timbunan sampah setiap tahunnya mengalami lonjakan. Sebagai contoh pada 2023, jumlah timbunan sampah TPA kurang lebih ada 1.386,34 ton. Sedangkan di 2024 meningkat jadi 2.162,417 ton.
Setiap bulannya, TPA Tanjungrejo rata-rata menerima 115,528 ton sampah pada 2023 dan meningkat jadi 180,201 ton pada 2024.
Baca juga: Pengelolaan Sampah TPA Tanjungrejo Disebut Butuh Rp3 M tapi hanya Dapat Rp520 Juta
Kepala UPT TPA Tanjungrejo, Eko Warsito, mengatakan, seharusnya sampah, baik organik maupun anorganik itu dipilah dari hulu atau langsung dari rumah tangga. Sehingga, yang masuk ke TPA tinggal residu atau yang sudah tak ada nilainya.
Sedangkan sampah dipilah di sini, tenaga kerja yang ada sangat terbatas. Menurutnya, saat ini jumlah tenaga kerja di TPA hanya 14-15 pekerja. Padahal secara normal dengan luasan lahan 5,6 hektare, dibutuhkan tenaga kerja minimal 50 orang.
“Jadi pengelolaan sampah di TPA ini tidak bisa optimal karena kendala itu. Kemudian adanya alat berat yang ada sebenarnya juga kurang. Karena di sini hanya ada dua alat berat, satu buldoser baru yang dianggarkan di 2024 dan satu eskavator tua yang kami paksakan untuk bekerja,” ujarnya.
Baca juga: Alat Pengelolaan Sampah di TPA Tanjungrejo Banyak yang Tak Berfungsi
Padahal, kata Eko, alat berat yang ada dengan sampah yang sudah menggunung itu seharusnya ada empat unit. Meliputi buldoser dua unit dan eskavator dua unit. Sehingga, apabila terjadi kendala pada alat berat masih bisa aktivitas.
“Sebenarnya penanganan sampah tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada Pemkab Kudus. Dibutuhkan kolaborasi dan kesadaran masyarakat untuk mengurai sampah,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
