BETANEWS.ID, KUDUS – Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya, mengecek langsung kondisi Bendung Wilalung, Selasa (21/1/2025).
Pj Bupati Kudus menyebutkan dengan kondisi darurat seperti ini, antar wilayah harus saling bekerjasama mengatasi persoalan yang ada, utamanya antisipasi bencana yang berkelanjutan.
Baca Juga: Debit Air Bendung Klambu 839 M³/Detik, Pintu 8 Arah Juwana Dibuka 10 Cm
“Ke depan kita harus mulai memikirkan tata kelola air yang bekerjasama secara holistik dengan wilayah-wilayah lain. Walaupun kita memiliki anggaran untuk membuat resapan baru, seperti embung, dan retensi, tetapi ini harus dipikirkan secara kewilayahan. Sungai yang melintasi Kudus juga mengalir ke kabupaten lain, jadi perlu kerja sama lintas wilayah,” bebernya.
Herda menyampaikan, program penguatan tanggul dan normalisasi sungai yang sudah dicanangkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana menjadi upaya sementara yang harus diimbangi dengan solusi jangka panjang.
“Sedimentasi tinggi akibat longsoran tanah memperburuk kapasitas sungai. Diperlukan kerja sama antar wilayah untuk mengurangi dampak ini,” ungkpanya.
Mengenai kondisi bendung, di mana pintu air yang tidak berfungsi maksimal, Herda mengimbau masyarakat di daerah rawan terdampak untuk mulai bersiap dan tetap waspada. Mengingat saat ini kondisi cuaca ektrem.
“Yang kemungkinan terdampak harus mulai mempersiapkan diri. Teman-teman di sini, sudah berupaya mengendalikan air sebisa mungkin,” katanya.
Baca Juga: Waspada! Debit Air di Bendung Klambu Capai 725 M³/Detik pada Pukul 21.00 WIB
Ia mengaku, dalam tinjauannya di Bendung Wilalung masih dalam kondisi yang aman. Meski begitu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada.
“Alhamdulillah untuk sementara ini kondisi aman, tetapi kita tetap harus bersiap dan tidak hanya menyerahkan segalanya kepada doa. Kolaborasi dan perencanaan matang sangat diperlukan untuk menghadapi kondisi ekstrem di masa depan,” imbuhnya.
Editor: Haikal Rosyada