BETANEWS.ID, KUDUS – Oknum Suporter Persijap Jepara diduga membuat ulah dan meresahkan warga Kabupaten Kudus di Jalan Lingkar Kudus, tepatnya di Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Minggu (1/12/2024) malam. Dalam kejadian tersebut, satu warga harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka parah.
Salah satu warga, Andi Mustofa, menyampaikan, tindakan anarkis yang dilakukan oleh diduga suporter Persijap tersebut juga menyebabkan rumah warga di Ngembal Kulon rusak. Peristiwa itu diduga terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, saat rombongan suporter Persijap lewat di jalan Kudus.
“Suporter Persijap Membabi buta (di Kudus). Ada satu korban saat ini berasa di ICU RS Aisyiyah dalam kondisi luka parah,” bebernya saat dikonfrimasi melalui sambungan telepon, Minggu (1/12/2024) malam.
Pihaknya mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologi kejadian yang mengakibatkan satu korban terkapar di pinggir jalan dan saat ini dilarikan ke rumah sakit. Meski begitu, ia menyebut bahwa hal itu merupakan salah sasaran.
Pihaknya juga sangat menyayangkan atas kejadian tersebut, dan berharap pelaku yang melakukan tindak anarkis dapat secepatnya ditangkap. Apalagi, pihak keluarga korban menurutnya tidak menerima atas kejadian yang terjadi.
“Pihak keluarga korban meminta kepolisian, agar pelaku secepatnya ketangkap. Soalnya sudah ada vidionya. Supaya nantinya kejadian itu ada pertanggungjawabannya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, korban merupakan warga Ngembal Kulon. Kondisi korban terdapat luka di belakang kepala robek, kepala bengkak, leher dan dada bengkak, dan ada darah keluar dari kuping.
“Tadi dikroyok dan dipukuli pakai paving blok, korban sudah tidur tergeletak dan masih dipukuli pakai paving, kepala dan seluruh badan, belakang kepala sobek dan ada jahitan. Saat ini sudah sadarkan diri tapi masih merasa kesakitan,” ujarnya.
Andi meminta agar secepatnya pelaku ditangkap. Apalagi katanya, dalam video terlihat ada dua pelaku dengan ciri-ciri badan dan jaket yang tampak jelas. Sehingga dapat memudahkan menangkap pelaku dalam pengeroyokan oleh suporter itu.
Editor: Ahmad Muhlisin
