BETANEWS.ID, PATI – Inspektorat Kabupaten Pati menggandeng pemuka agama untuk ikut serta dalam sosialisasi pencegahan korupsi. Mereka berasal dari perwakilan tokoh agama yang berbeda. Yakni, Islam, Katolik, Hindu, Budha dan Kristen Protestan.
Kegiatan yang diadakan dalam rangka Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia) ini, berlangsung di Pendapa Kabupaten Pati pada Kamis (5/12/2024).
Baca Juga: Tingkat Partisipasi Pemilih di Pati Pada Pilkada 2024 Capai 78 Persen
Beberapa pemuka agama itu berbicara bagaimana bahayanya korupsi, baik itu dilakukan oleh masyarakat maupun pejabat. Mereka juga sepakat, bahwa korupsi berpotensi merusak tatanan moral dan peradaban.
Agus Eko Wibowo, Inspektur Daerah Kabupaten Pati mengatakan, bahwa Hari Anti Korupsi Sedunia digelar setiap tanggal 9 Desember. Namun, untuk tingkat kabupaten memang digelar sebelum tanggal tersebut.
“Karena mrmang untuk puncak acara Hari Anti Korupsi, nanti dilakukan oleh KPK,” ujar Agus.
Ia menyebut, kalau pada peringatan Hakordia kali ini menggandeng pemuka agama, karena sebelumnya pihaknya telah menghadirkan kepala desa, kepala sekolah, guru dan instansi pendidikan.
“Tokoh agama ini dihadirkan karena memang mereka dekat dengan rakyat dan umat. Mreka akan memberikan dampak yang besar atau mindset untuk mencegah korupsi maupun memberantas korupsi,” ungkapnya.
Agus juga menyampaikan, kalau pihaknya juga mmenuka Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) untuk mencegah praktik gratifikasi di lingkungan pejabat di Kabupaten Pati.
Baca Juga: Hasil Pilkada Pati, Sudewo-Chandra Raih Suara Terbanyak
Menurutnya, jika ada pungli maupun gratifikasi, masyarakat bisa melapor kepada Inspektorat. Sehingga, tidak perlu harus lapor ke KPK.
“Terkait dengan pungli dan gratifikasi, kami sudah membuka kran dengan adanya Unit Pengendalian Gratifikasi. Misalnya ada gratifikasi, bisa lapor ke kami, tidak perlu ke KPK,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada