BETANEWS.ID, JEPARA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara akan menggelar debat kedua Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Jepara di Eat & Meet Restaurant, Bandengan, Sabtu, (9/11/2024) pukul 10.00-12.00 WIB.
Komisioner KPU Jepara, Muhammadun, mengatakan, pada debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kedua nanti, tema yang akan diangkat yaitu memajukan dan menyelesaikan persoalan daerah.
Untuk tema memajukan daerah, sub temanya yaitu kapabilitas pemerintah, perkembangan wilayah, serta pemberdayaan dan swadaya masyarakat. Sedangkan untuk tema menyelesaikan persoalan daerah, sub temanya mulai dari ekonomi, sosial budaya, kesehatan, hingga isu lingkungan hidup.
Baca juga: Debat Kedua Pilkada Kudus Bakal Ada Tanya Jawab Antar Paslon
“Saat ini kami sudah melakukan persiapan untuk pelaksanaan debat yang kedua. Ada dua tema, memajukan daerah dan menyelesaikan persoalan daerah,” katanya melalui pesan tertulis, Kamis (7/11/2024).
Sedangkan untuk sesi atau segmen dalam debat kedua nanti, menurutnya sama dengan debat pertama, yaitu dibagi menjadi enam segmen. Untuk segmen pertama yaitu penyampaian tata tertib dan visi-misi masing-masing Paslon.
Kemudian segmen kedua dan ketiga yaitu pendalaman visi-misi di mana masing Paslon akan menjawab pertanyaan yang sudah disusun oleh tim panelis. Kemudian sesi ke-empat berisi tanya jawab antarcalon bupati. Sesi kelima berisi tanya jawab antarcalon wakil bupati, di mana calon bupati boleh ikut menjawab asalkan waktunya masih tersedia.
Dalam debat kedua nanti, meskipun digelar di tempat berbeda, jumlah pendukung dari masing-masing paslon yang diperbolehkan untuk masuk ke dalam ruangan masih sama.
“Jumlah pendukung yang boleh masuk ke ruangan masih sama, yaitu 50 orang untuk masing-masing pasangan calon,” katanya.
Baca juga: 1.004 Pemilih Ajukan Pindah Memilih ke KPU Jepara
Dari hasil pelaksanaan debat pertama, menurutnya, terdapat beberapa hal yang dievaluasi, sehingga harapannya tidak kembali terulang pada debat kedua nanti. Seperti matinya microfon beberapa kali pada saat pelaksanaan debat sedang berlangsung.
“Ada yang kami evaluasi, tidak terlalu prinsip tapi akan kami tingkatkan lagi. Misalnya matinya microfon pada saat pembukaan sehingga kurang enak, meskipun debat berjalan dengan lancar,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin