BETANEWS.ID, KUDUS – Dua pasangan bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus saling berebut suara guru swasta di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Hal tersebut bisa terlihat di program kedua paslon yang akan berjanji menaikan Honor Kesejahteraan Guru Swasta (HKGS).
Kedua bakal paslon, baik Hartopo-Mawahib, maupun Sam’ani-Bellinda janji menaikan HKGS menjadi Rp 1 juta sebulan per orang menajdi program utama mereka. Lalu berapa jumlah guru swasta di Kota Kretek, sehingga suaranya jadi rebutan?
Dihubungi melalui telepon, Kasi Pondok Pesantren (Pondtren) Kemenag Kudus, Sulthon mengatakan, sekolah di bawah naungan Kemenag dikelompokan menjadi dua. Pertama di bawah naungan Kasi Pontren dan Kasi Pendidikan Madrasah.
Baca juga: 2 Bakal Paslon Pilkada Kudus Klaim Paling Santri, Siapa Dapat Simpati Masyarakat?
Sekolah swasta di bawah naungan Pontren Kemenag Kudus, yakni Taman Pendidikan Al-Qur’an, Madrasah Diniyah (Madin), dan pondok pesantren. Sementara yang di bawah naungan Pendidikan Madrasah adalah, Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI),
Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah.
“Jumlah guru swasta TPQ, Madin dan Ponpes di Kudus jumlahnya kurang lebih ada 8.500 orang,” ujar Sulthon melalui aplikasi pengirim pesan, belum lama ini.
Sementara Kasi Pendidikan Madrasah pada Kemenag Kudus, Agus Siswanto mengatakan, untuk tahun pelajaran 2024-2025 saat ini jumlah guru swasta di bawah naungan kasinya kurang lebih ada 4.321 orang. Jumlah tersebut terdiri dari guru RA sebanyak 668 orang, guru MI sebanyak 1.733 orang, guru MTs sebanyak 1.192 orang serta guru MA berjumlah 728 orang.
