31 C
Kudus
Jumat, Oktober 4, 2024

Revitalisasi Pangan Lokal, Langkah Strategis Tingkatkan Gizi dan Ekonomi Daerah

BETANEWS.ID, JAKARTA – Pangan lokal Indonesia tidak hanya menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Hal itu diungkapkan oleh beberapa penggerak pangan lokal dalam diskusi “Di Balik Dapur Makan Siang Bergizi: Dari Ladang Hingga ke Piring” di JCC Senayan, Jakarta.

Ahmad Arif, dari Nusantara Food Biodiversity, menyoroti kekayaan sumber pangan Indonesia yang beragam. Namun, masyarakat Indonesia cenderung terlalu bergantung pada satu jenis komoditas, yakni beras.

“Ketergantungan pada beras sangat tinggi, padahal kita memiliki banyak sumber pangan alternatif yang sama baiknya untuk mendukung kesehatan dan gizi masyarakat,” ungkapnya dalam acara yang jadi bagian Ideafest itu, Sabtu (28/9/2024).

-Advertisement-

Baca juga: Bapanas Dorong Konsumsi Sehat Gen-Z untuk Wujudkan Indonesia Maju 2045

Ia menyebut, desentralisasi pangan sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan. Artinya, setiap daerah dapat memanfaatkan potensi pangan lokalnya masing-masing, sesuai dengan kondisi geografis dan sosial yang unik.

“Prinsip desentralisasi mendorong pemulihan pangan berdasarkan kondisi setempat. Jika suatu daerah kaya akan ikan, misalnya, masyarakatnya seharusnya tidak dipaksa mengonsumsi daging ayam,” tambahnya.

Dengan adanya desentralisasi pangan, menurut Arif, distribusi pangan di daerah terpencil juga dapat lebih efisien dan ekonomis. Hal itu secara langsung akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, terutama petani dan nelayan yang menggantungkan hidup pada hasil pertanian dan perikanan.

Baca juga: Produktivitas Pangan Butuh Pengandalian Kerusakan Lingkungan

Sementara itu, Ismu Widjaya, pemilik restoran ‘Padmi’ di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, memberikan contoh konkret mengenai manfaat diversifikasi pangan lokal. Ismu bermitra dengan petani dan nelayan setempat untuk menyediakan bahan pangan asli seperti ikan, ubi, dan kacang panjang untuk restorannya.

“Kemitraan ini tidak hanya berfokus pada kualitas produk, tetapi juga memberikan harga yang adil kepada petani dan nelayan, sehingga mereka juga mendapatkan manfaat ekonomi dari usaha kami,” ujar Ismu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
145,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER