31 C
Kudus
Senin, Oktober 14, 2024
spot_img
spot_img

Pagelaran Wayang Kulit Hari Jadi ke-475 Kudus Ceritakan Lakon ‘Parikesit Jumeneng Ratu’

BETANEWS.ID, KUDUS – Sejumlah warga dan tamu undangan tampak menghadiri pagelaran wayang kulit dalam memeriahkan Hari Jadi ke-475 Kabupaten Kudus di Balai Jagong, Selasa (17/9/2024) malam. Ratusan pengunjung terlihat sangat antusias menikmati lakon Parikesit Jumeneng Ratu.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Wahyudi, menyampaikan, pementasan wayang kulit tersebut diisi tiga dalang untuk menceritakan lakon secara keseluruhan.

“Pementasan diambil beberapa dalang yang mewakili anggota Pepadi (perhimpunan pendalangan Indonesia) Kudus. Jadi ada tiga dalang secara bergantian mementaskan lakon tersebut,” bebernya.

-Advertisement-

Baca juga: Pj Bupati Kudus Angkat Suara Terkait Harga Sewa Stand Gebyar PKL

Pementasan wayang kulit yang dibawakan tiga dalang dalam satu layar itu, sebagai bentuk untuk memberikan wadah bagi seniman, utamanya dalang yang tergabung dalam Pepadi Kudus. Tujuannya agar mereka bisa mengembangkan kemampuan dan potensinya di pagelaran wayang itu.

“Tahun kemarin malah dibawakan tujuh dalang main bergantian. Ini tak terlepas dari hasil kesepakatan dengan kita serahkan ke Pepadi, jadi tergantung dari Pepadi. Mau menampilkan satu, tiga atau bahkan tujuh, merupakan hasil kesepakatan musyawarah mereka, kita hanya memfasilitasi,” ungkapnya.

Ia menuturkan, sebanyak 100 tamu undangan dihadirkan untuk acara tersebut. Mulai dari Forkopimcam, MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP SMA, dewan kebudayaan dewan kesenian, komike ekonomi kreatif, serta dari stake holder kebudayaan dan pariwisata.

Baca juga: Seribuan Orang Padati Festival Barongan untuk Meriahkan Hari Jadi Kudus

Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya acara tersebut. Dia berharap, pagelaran wayang kulit dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi semua.

Ia menjelaskan, pagelaran wayang kulit bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan salah satu bentuk pelestarian seni dan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur.

“Wayang kulit mengandung nilai-nilai luhur yang sangat mendalam, baik dari segi moral, spiritual, maupun sosial. Melalui kisah Parikesit Jumeneng Ratu, kita diajak merenungkan perjuangan, kebijaksanaan, dan tanggung jawab seorang pemimpin dalam menjaga dan memajukan negeri yang dipimpinnya,” tuturnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
145,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER