BETANEWS.ID, JEPARA – Sembari menata bendera merah putih yang ia jual, Muhammad Rasya Fadilla (23), bercerita bahwa ia sudah lima tahun menjadi pedagang bendera musiman. Warga Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat itu selalu berjualan di pinggir jalan, tapi setiap tahun lokasinya berbeda.
Ia menyadari, saat ini keberadaan pasar online memang menjadi tantangan bagi dirinya. Meski begitu, ia mengaku tak khawatir dagangannya sepi.
“Iya (orang mungkin lebih memilih belanja di online), tapi kan (pasar) online tidak bisa menjangkau semua orang, sehingga mereka pasti tetap beli langsung. Terus juga bisa komplain langsung misal ada kurang di barangnya,” katanya di Jalan KH. Yasin, Kelurahan Panggang, Kecamatan/Kabupaten Jepara, Jumat (2/8/2024).
Baca juga: Juli Belum Usai, Namun Penjual Bendera Bertebaran di Kudus
Ia mengatakan, meski setiap harinya tidak selalu ramai pembeli, tapi tetap ada pembeli yang datang, sehingga peluang menjadi pedagang bendera musiman masih cukup bagus.
“Momennya ini, kan, bagus, ya. Income-nya juga tetap ada, dan peluangnya masih besar. Makanya milih jadi penjual bendera musiman selama lima tahun terakhir,” katanya.
Ia sendiri mulai berjualan bendera pada 25 Juli lalu dan akan tutup pada 15 Agustus mendatang. Modal yang ia butuhkan untuk menjual bendera sekitar Rp5 juta.
Baca juga: Pecinta Burung Masteran Merapat, Harga Mulai Rp10 Ribu
Bendera yang ia jual terdiri dari berbagai jenis dan ukuran, seperti bendera merah putih berbagai ukuran, bendera lespang dengan panjang mulai dari 4,5-8,5 meter, bendera umbul-umbul, bendera bandir, dan berbagai aksesoris.
“Kalau harganya mulai dari Rp5 ribu sampai paling mahal Rp275 ribu, itu untuk ukuran yang paling besar,” katanya.
Editor: Ahmad Muhlisin
