BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang perempuan tampak sedang bermain dengan putranya di sebuah rumah yang berada di Singocandi RT 06 RW 04, Kecamatan/Kabupaten Kudus. Sambil bermain, sesekali dia memberi arahan kepada para karyawannya yang sedang sibuk mengemas pakaian. Perempuan tersebut tak lain adalah Rina Susi Susanti (27), seorang pengusaha dress muslim yang kini mulai meraih kesuksesan.
Di sela-sela kesibukannya, Rina, sapaan akrabnya, sudi berbagi cerita tentang usaha dengan brand Zafrina.id itu. Dia memulai merintis usaha sejak 2015. Waktu itu, dirinya masih duduk di bangku kuliah semester empat.
“Awalnya saya jualan jilbab, ambil barang dari temen. Jadi, ya, nggak butuh modal, saya tinggal posting aja. Setelah barang laku baru saya bayar ke dia,” kata ibu yang kini sudah dikaruniai tiga orang anak itu, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Toko Arroyyan Fashion, Distributor Pakaian Muslimah Branded di Kudus
Selain jilbab, Rina juga menjual dress muslim. Seiring berjalannya waktu, dia memilih untuk memfokuskan usahanya dengan berjualan dress muslim. Hal itu lantaran keuntungannya lebih banyak jika dibandingakan dengan menjual jilbab.
Awalnya, Rina memanfaatkan promosi berbayar, endors dan live streaming untuk meningkatkan visibilitas produknya. Singkat cerita, strategi tersebut membuahkan hasil, dan produk Rina makin populer hingga sangat laku.
Tak hanya itu, melalui live streaming di TikTok, Rina berhasil membangun basis pelanggan. Dengan pesatnya pertumbuhan platform e-commerce, Rina mampu memanfaatkan momen tersebut hingga bisnisnya semakin berkembang.
Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, usaha Rina telah berkembang pesat. Ia mengaku, omzetnya sudah mencapai Rp200 juta sebulan.
“Dress-dress ini bahannya memakai bahan ceruty karena menurut saya bahannya lebih flowly dan tidak musiman. Kalau harga dressnya rata-rata Rp100 ribu. Ya, masih terjangkau lah,” terangnya.
Baca juga: Iseng-Iseng Jual Online, Clarissa Collection Malah Kebanjiran Order hingga 2.000 Pakaian Sehari
Rina juga menjelaskan, dalam dunia fashion, harus memiliki ciri khas yang membuat suatu produk berbeda dari yang lain. Ia memberi contoh ciri khas dress muslim buatannya yang ada pada bagian payet dan brukat.
“Nah, yang membuat dress ini berbeda adalah bagaimana payet yang dijahit tangan sendiri. Kenapa dijahit tangan, selain menjadi ciri khas juga bisa menghasilkan lapangan pekerjaan ibu rumah tangga di sekitar sini. Jadi proses pemayetan bisa dibawa pulang,” tambahnya.
Penulis: Elsa Putri Aprilia, Mahasiswa PPL IAIN Kudus
Editor: Ahmad Rosyidi