BETANEWS.ID, PATI – Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Suwandi, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pati, Jumat (22/3/2024). Pada kesempatan itu, Suwandi menyambangi salah satu lokasi areal persawahan yang terendam banjir, yaitu di Dukuh Mbitheng, Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Pati.
Ia yang mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman bertemu dengan sejumlah perwakilan kelompok tani dari berbagai wilayah di Pati.
“Saya ditugaskan mewakili Bapak Menteri untuk hadir ke lokasi banjir ini. Sebenarnya, ini sudah direncanakan oleh Bapak Menteri, namun karena ada satu dua hal, sehingga bapak harus kembali ke Jakarta,” kata Suwandi, Jumat (22/3/2024).
Baca juga: Sudah Ada Penyerahan Simbolis dari Presiden, tapi Bantuan untuk Petani Pati Tak juga Cair
Di hadapan petani dan juga Pj Bupati Pati, Suwandi membawa bantuan yang diperuntukkan bagi petani. Ada beberapa jenis bantuan yang diberikan, dengan jumlah mencapai miliaran rupiah.
Di antara bantuan yang dibagikan kepada petani adalah 2 unit pompa air dan 10 unit irigasi perpompaan senilai Rp1.282.442.000. Kemudian ada juga benih padi untuk 2.602 hektare lahan dengan nilai Rp884,7 juta dan benih jagung untuk luasan lahan 1.349 hektare senilai Rp1,3 miliar.
“Jadi, bagi nanti yang lahannya sudah surut dan bisa olah tanah, kami telah menyiapkan paket-paket solusi darurat. Kalau sektor pertanian itu kan banyak aspek penanganan dampak, dampak banjir ke lahan pertanian. Tadi sudah kita siapkan pompanisasi untuk menyedot lahan yang kebanjiran sehinga bisa cepat produksi. Yang kedua benih padi bagi petani yang kena musibah banjir,” ungkapnya.
Baca juga: Desa Sunggingwarno Gabus Dikepung Banjir, Stok Pangan Warga Mulai Menipis
Selanjutnya, ia juga mendorong agar petani untuk ikut asuransi usaha tani. Nantinya untuk asuransi ini, 80 persennya dibayarkan oleh pemerintah dan 20 persen dibayar petani.
Dengan asuransi ini, apabila terjadi gagal panen atau puso, nantinya bisa dapat klaim dari Jasindo sekitar Rp6 juta per hektare. Dengan kaver asuransi itu, menurutnya beban petani akan lebih ringan.
Editor: Ahmad Muhlisin