BETANEWS.ID, KUDUS – Gerobak es gempol pleret dan es campur yang ada di Jalan Ronggolawe, Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus itu terlihat cukup ramai didatangi pembeli. Mereka datang silih berganti menikmati es gempol di tempat. Namun, tak jarang pula beberapa pembeli terlihat memilih untuk membungkus.
Sementara itu, terlihat seorang perempuan paruh baya sedang sibuk melayani pembeli. Dia adalah Nor Khasanah (55), pemilik lapak. Kepada betanews.id, dia bersedia bercerita tentang usahanya itu. Nor, biasa ia disapa, mengungkapkan, es gempol pleret dan es campur miliknya itu sudah berdiri sekitar 2019.
Tentunya, selama merintis usaha tidak selalu berjalan lancar, dirinya mengatakan pernah beberapa kali pindah tempat lantaran tempat jualannya sudah ada yang menempati.
Baca juga: Smoothies di Dekat UMK Ini Baru Buka Langsung jadi Primadona Banyak Orang
“Jualan es gempol idenya dari anak tapi berhubung anak tidak bisa jualan, jadinya saya yang jualan. Dulu maunya anak kan jualan es degan dan es gempol tapi menurut saya kok berat, ya, kalau es degan. Akhirnya, ambil jalan pintasnya es campur saja,” tuturnya saat ditemui, Selasa (16/01/2024).
Es gempol pleret dan es campur miliknya juga memiliki cabang di dekat Museum Kretek. Bahkan, biasanya dalam sehari dirinya mampu menghabiskan paling sedikit 50 porsi. Kedua menu tersebut dibanderol dengan harga Rp6 ribu.
“Gempol pleretnya beli dari orang jadi tinggal terima bersih saja. Biasanya beli 300-600 biji gempol dalam sehari tergantung ramai sepinya juga. Tapi, saya percaya kok kalau rezeki sudah ada yang atur. Misal warung saya sepi, yang sepi bukan saya saja. Tetapi, semua pedagang mengalami,” terang ibu yang dikarunia dua anak itu.
Warung gempol pleret dan es campur milik Nor itu buka setiap hari mulai pukul 10.00-16.00 sore, tetapi khusus kamis warung miliknya tutup lantaran harus berjualan bunga di makam dekat rumahnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
