BETANEWS.ID, KUDUS – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupatek Kudus mampu membukukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp3,6 miliar pada 2023. Berbagai objek wisata di Gunung Muria masih jadi penyumbang terbanyak.
Kepala Disbudpar Kabupaten Kudus, Mutrikah menyampaikan, tahun ini pihaknya mampu melampaui target 2023 sebesar Rp2,9 miliar atau terealisasi 124,16 persen.
“Capaian PAD kami 124,16 persen. Alhamdulillah target bisa terlampui,” ucap Tika saat ditemui di Museum Kretek, belum lama ini.
Baca juga: Taman Krida Tetap Jadi Primadona Warga Kudus untuk Menikmati Liburan Bersama Keluarga
Dia menuturkan, ada empat sektor di Disbudpar yang jadi sumber PAD; yaitu retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang terealisasi Rp362,9 juta dari target Rp318,5 juta atau 113,95 persen; Kemudian ada retribusi Tempat Khusus Parkir yang ditarget Rp317,3 juta, mampu tercapai 122,65 persen atau Rp389,1 juta;
Retribusi Penginapan ditarget Rp210,7 juta, terealisasi sebesar Rp269,1 juta atau 127,69 persen; dan retribusi paling besar dihasilkan dari tempat rekreasi dan olahraga, dari target Rp2,09 miliar mampu tercapai Rp2,6 miliar atau 125,58 persen.
“Sektor pariwisata masih jadi penyumbang PAD terbesar di Disbudpar Kudus. Dan, di antara sektor wisata, Unit Pelaksan Teknis (UPT) Wisata Colo masih paling dominan,” bebernya.
Baca juga: Satu-satunya di Kudus, Kolam Ombak Kretek Waterpark Jadi Daya Tarik Wisata
Peningkatan PAD di Disbudpar, menurutnya, menjadi capaian yang luar biasa. Semua divisi sudah melakukan upaya terbaik untuk menggenjot semua sektor, terutama wisata. Apresiasi juga diucapkannya untuk para pelaku wisata di Kudus yang telah bahu membahu berjuang dalam pengembangan dunia wisata.
“Kami juga terus mencoba mengeksplore potensi-potensi yang ada di Kabupaten Kudus. Serta menjalin hubungan daerah lain, sehingga terjadi peningkatan jumlah wisata yang cukup signifikan,” bebernya.
Editor: Ahmad Muhlisin
