BETANEWS.ID, KUDUS – Adik kandung Nusron Wahid yakni Mawahib Afkar menyatakan siap maju dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Kudus 2024. Kesiapan itu dilontarkannya usai Aliansi Petani Maju Kudus mendeklarasikan dukungan pada Prabowo-Gibran di Balai Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Minggu (31/12/2023).
Kader partai Golkar sekaligus Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Kabupaten Kudus memang getol memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 tersebut di Kota Kretek. Sebab menurutnya, kemenangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) akan berefek pada Pilkada di Kudus.
“Setelah Pilpres ini kan nanti lanjut di Pilkada. Jadi nanti itu Presindennya Pak Prabowo dan Bupati Kudusnya bisa siapa saja, termasuk saya,” ujar Mawahib.
Baca juga: Dijanjikan Mudah Dapat Pupuk Subsidi, 1.500 Petani di Kudus Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Meski mengaku siap memimpin Kabupaten Kudus di Pilkada 2024 mendatang, tapi Mawahib mengembalikan sepenuhnya kepada masyarakat. Pasalnya, masyarakat lah yang menentukan siapa Bupati dan Wakil Bupati Kudus selanjutnya.
“Intinya, apabila diberi kepercayaan, dan selama kepercayaan itu baik dan amanah maka saya siap,” katanya.
Disinggung nantinya akan menggandeng siapa? Mawahib masih enggan membeberkan karena masing sangat dinamis. Selain itu, ia juga masih fokus pada pemilu, yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
“Kita menata formasi dulu dari kendaraan partai politik yang ada. Sebab, Pilkada nanti itu efek domino dari Pilpres. Sehingga memenangkan Pilpres dan Pileg itu sangat penting,” ujar pria yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Golkar Kudus tersebut.
Baca juga: Aliansi Buruh Jepara Mantap Dukung Prabowo-Gibran, Optimis Menang Satu Putaran
Terkait Pilkada Kudus, Mawahib juga mengaku berkomunikasi dengan beberapa pihak, termasuk Parpol Koalisi Indonesia Maju di Kudus sebagai pengusung pasangan Capres Prabowo-Gibran. Ia ingin koalisi Indonesia Maju menjadi dasar untuk mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus di tahun 2024.
“Tapi, tidak menutup kemungkinan setelah Pilpres kita juga akan menjalin komunikasi dengan partai di luar Koalisi Indonesia Maju. Karena itu adalah logika politik. Politik itu merangkul tidak memukul. Politik itu riang gembira dan tak ada faktor lain, kecuali kita ingin memberikan pengabdian yang terbaik untuk masyarakat,” ujarnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
