BETANEWS.ID, KUDUS – Museum Situs Purbakala Patiayam yang berada di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus terus berinovasi untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Namun, beberapa wacana itu ada yang urung terlaksana karena kendala anggaran.
Menurut Koordinator Museum Situs Purbakala Patiayam, Jamin, pihaknya sebenarnya sudah punya gagasan membuat simulasi penemuan fosil, mulai dari penggalian, penyelamatan, perawatan fosil, hingga fragmen museum.
“Jadi nanti pengunjung bisa mengetahui bagaimana proses pengambilan fosil hingga ditampilkan,” ucapnya dalam kegiatan Museum Keliling di SMPN 1 Mejobo, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Usai Ikuti Museum Keliling, Guru SMPN 1 Mejobo Ini Akan Ajak Siswanya Ke Museum Patiayam
Gagasan itu, kata Jamin, tinggal menunggu tindak lanjut dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus.
Ia menjelaskan, Museum Situs Purbakala Patiayam mulai ada sejak 2004 yang berlokasi di rumah salah satu warga Desa Terban sebagai penyimpanan koleksi sementara. 2005 kemudian dari pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Terban mulai memfasilitasi, yang kemudian pada tahun 2010 dipindahkan ke ruang PKK Balai Desa Terban.
“2010-2011 Pemkab Kudus menganggarkan dana APBD, realisasi tahun 2012 yang dibangunkan dengan dana alokasi kusus (DAK) Nonfisik. Setelah gedung jadi, koleksi mulai dipindahkan ke gedung baru pada 1 September 2014,” ungkap pria berusia 49 tahun tersebut.
Menurutnya, di dalam meseum tersebut terdapat koleksi fosil mulai hewan laut, hewan rawa, hingga hewan darat. Koleksi yang ditampilkan itu dikelompokkan sesuai dengan lingkungan hewan prasejarah sesuai arahan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.
Baca juga: Untuk Tarik Minat Pengunjung, Museum Patiayam Diminta Lakukan Ini
“Situs Patiayam sudah mengoleksi sebanyak 17 spesies hewan, mulai dari hewam laut, rawa dan darat. Dari 17 spesies tadi kita sudah menemukan atau yang sudah masuk data publik, teridentifikasi kurang lebih ada sekitar 10.800 sekian sampai bulan ini,” jelasnya.
Jamin menyebut, temuan fragmen yang berada di museum itu sudah teridentifikasi dari tenaga ahli Arkeolog. Dimana fosil yang dipamerkan itu sudah diadministrasikan, melalui langkah konservasi, rekonstruksi, dan deskripsi.
“Jadi di sana sangat komplet, mungkin bapak ibu bisa mengarahkan tujuan pembelajaran di luar kelas di Museum Situs Purbakala Patiayam. Karena tidak hanya di museum, di sana juga ada Gardu Perlindungan atau Gardu Atraksi,” paparnya.
Editor: Ahmad Muhlisin