BETANEWS.ID, JEPARA – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara menyatakan akan netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, meski ada dua Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari NU, yaitu Muhaimin Iskandar dan Mahfudz MD.
Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara, Charis Rohman, mengatakan, meskipun jumlah warga NU di Jepara cukup besar, tapi PCNU mengingatkan bagi seluruh warga NU agar bersikap netral.
“Kalau sampai sekarang PC itu dibawah PB dan PB sikap resminya belum keluar dan pada saatnya nanti dari PB akan ada diskusi khusus, tapi ini masih kemungkinan ya, di NU tidak akan ada satu kata ke siapa karena yang paling utama di NU integritas,” katanya di Hotel Ono Joglo Bandengan, Jumat (3/11/2023).
Baca juga: Ada Dana Abadi Pesantren, Sejumlah Kiai di Pati Berikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran
Sikap netral tersebut menurutnya juga sebagai salah satu upaya untuk menghindari adanya gesekan bagi sesama warga NU dalam pemilu 2024. Meskipun, di Jepara cukup aman dan tidak akan terjadi gesekan walaupun berbeda pilihan.
“Di wilayah Jepara cukup aman, gesekan itu insyaAllah hanya lewat kata-kata yang saling dukung mendukung. InsyaAllah relatif aman, saya melihat Jepara aman,” lanjutnya.
“Tapi tetep mereka sudah punya pilihan, ikatan-ikatan dengan salah satu calon,” tambahnya.
Ia sendiri juga membuka kesempatan bagi semua partai politik (Parpol) yang ingin memberikan sosialisasi terkait Pemilu kepada warga NU. Bahkan, dari PCNU sendiri akan memberikan bantuan, tetapi dengan catatan bagi para warga NU harus bersikap netral.
“Di NU mau masuk silahkan dari warna apapun, Kalau dibutuhkan PCNU bisa mengumpulkan 16 MWC untuk mendengarkan mereka tapi tetep adil nggak boleh memihak ke salah satunya,” ujarnya.
Baca juga: PDIP Targetkan Ganjar Raih 80 Persen Suara di Kudus, Relawan Siap Menangkan Satu Putaran
Hal tersebut dilakukan sebab pada prinsipnya, menurutnya warga NU tetap membutuhkan informasi terkait siapa sosok yang akan mereka pilih.
“Karena orang memilih itu kan karena kenal, sehingga mereka butuh informasi agar jangan sampai di beri informasi oleh orang-orang yang tidak jelas,” katanya.
Editor: Ahmad Muhlisin