BETANEWS.ID, DEMAK – Rencana pembangunan rumah susun (rusun) yang sempat diwacanakan didirikan untuk pemukiman warga terdampak rob di Demak, sementara dikembalikan ke pemerintah pusat. Hal itu dikarenakan, pemerintah kabupaten (Pemkab) Demak belum mendapatkan ganti tempat rusun.
Sebelumnya, lahan eks kantor Kecamatan Sayung direncanakan menjadi tempat pembangunan rusun. Akan tetapi, karena mendapatkan penolakan warga setempat wacana tersebut akhirnya ditunda.
Baca Juga: Eisti’anah Sebut Masalah Ini Jadi Penyebab Susahnya Investasi Masuk Demak
Bupati Demak, Eisti’anah, mengatakan bahwa pembangunan rusun merupakan program dari pemerintah pusat. Sehingga, dengan tawaran tersebut pihaknya berupaya mencarikan tempat yang dekat dengan tempat tinggal masyarakat. Namun, hasil audiensi tidak menemukan titik temu dengan alasan rusun akan membuat wilayah tersebut menjadi kumuh.
“Sebenarnya itu sudah kita koordinasikan dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk pembangunan tersebut. Jadi, pada intinya kami ingin membantu saja. Kalau masyarakat tidak menerima, kita berusaha menjaga kondusif,” katanya, Rabu (8/11/2023).
Meskipun masyarakat mengajukan ganti di lahan milik Desa Purwosari, Eisti belum bisa menerima usulan tersebut. Karena menurutnya, perlu ada kajian lebih lanjut mengenai tempat yang akan digunakan untuk rusun.
“Memang saat diskusi kepala desa menawarkan untuk tanah desa. Nah itu tentu prosesnya cukup lama, padahal programnya dari pusat dan segera direalisasikan. Jadi, kami kembalikan lagi ke masyarakat,” terangnya.
Baca Juga: 19 Warga Terdampak Rob Demak Dapat Bantuan Relokasi Rumah
Sementara itu, Plt Kepala Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Amir Mahmud ketika dimintai keterangan mengenai lokasi rusun yang baru, pihaknya belum bisa memberikan tanggapan dan hanya menyerahkan keputusan itu kepada pemerintah pusat.
“Itu tergantung pemerintah pusat saja, kita tidak bisa merubah keputusan itu, kita sangat bergantung kepada yang memberi,” ujarnya.
Editor: Haikal Rosyada
