BETANEWS.ID, KUDUS – Ratusan warga memenuhi Lapangan Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, yang menjadi tempat pagelaran seni wayang kulit, Sabtu (28/10/2023). Berbeda dengan biasanya, pementasan itu rupanya jadi media sosialisasi rokok ilegal oeleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.
Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Bergas C Penanggungan, mengapresiasi acara yang diselenggarakan oleh Kecamatan Kaliwungu. Menurutnya, Kegiatan ini merupakan salah satu cara yang tepat dalam menyampaikan informasi sebagai pesan penting untuk diketahui oleh masyarakat, termasuk ketentuan perundang-undangan di bidang cukai ini.
“Sangat apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Bukan sekadar hiburan, tapi acara ini juga mengemas pesan penting ketentuan perundang-undangan di bidang cukai ini agar diketahui masyarakat,” jelasnya.
Baca juga: Pj Bupati Sebut Hari Sumpah Pemuda Bisa Jadi Momentum Bangkitkan Semangat Majukan Negeri
Pihaknya juga mengatakan bahwa acara ini merupakan bentuk dari nguri-nguri budaya. Terlebih, dengan adanya stand-stand UMKM tentu dapat menggerakan roda perekonomian masyarakat yang sempat terpuruk usai dihantam pandemi covid-19.
“Kegiatan ini bagian dari pelestarian kebudayaan. Selain itu, kegiatan ini juga berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan melibatkan UMKM lokal,” ucapnya.
Ketua DPRD Kudus, Masan, menambahkan, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.07/2021, DBHCHT Kabupaten Kudus telah diatur tentang penggunaan, pemantauan, dan evaluasinya dengan prosentase 50 persen untuk bidang kesejahteraan masyarakat, 40 persen untuk bidang kesehatan, dan 10 persen untuk bidang penegakan hukum.
“Bidang kesejahteraan masyarakat meliputi BLT dan Pelatihan. Bidang kesehatan meliputi imunisasi, penanganan stunting, dan pembiayaan BPJS. Sedangkan bidang penegakan hukum salah satunya meliputi sosialisasi semacam ini (pentas seni),” terangnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
