BETANEWS.ID, SEMARANG – Kemarau dan suhu udara tinggi akibat fenomena El Nino diperkirakan akan berlangsung lama. Hal itu membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang harus menambah langkah-langkah antisipasi kekurangan air bersih bagi warga.
Terdapat beberapa titik wilayah rawan kekeringan di Kota Semarang, seperti Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang, Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik, dan Kelurahan Gondoriyo Kecamatan Ngaliyan.
Baca Juga: Ganjar Minta PT Tirta Utama Jateng Perluas Cakupan Suplai Air Bersih saat Kemarau
Salah satu upaya pemkot tersebut adalah lewat Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Program pemerintah pusat yang merupakan turunan target Millennium Development Goals sektor Air Minum dan Sanitasi (WSS-MDG) tersebut diaplikasikan Pemkot Semarang dengan penambahan di enam lokasi.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita, menyampaikan, sebelumnya pihaknya juga telah meminta bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Semarang, dan beberapa perusahan swasta untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Sebagaimana diketahui, dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah, pelayanan air minum dan sanitasi merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.
Meski bukan dalam kategori ketiadaan air, Ita menyebut bahwa wilayah Rowosari dan Jabungan sudah menjadi langganan masalah kekurangan air bersih. Seperti di tiga bulan belakangan ini.
“Jadi memang kalau kita berbicara tentang pemenuhan air bersih, memang sudah tiga bulan ini, sejak kemarau ada beberapa titik-titik seperti Jabungan, Rowosari, ini memang langganan kekurangan air bersih saat kemarau. Tapi tidak kekurangan air, beda ya, kalau kekurangan air bersih itu untuk masak, untuk minum. Karena sumurnya sudah keruh, sudah berbeda karena musim kemarau,” ucapnya.
Baca Juga: Siap Disanksi, Budiman Sudah Cinta Partai Banteng Sejak Sekolah
Penambahan enam lokasi Pamsimas di Kota Semarang tersebut akan diresmikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di awal September ini. Rencananya peresmian akan dilakukan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Sementara menyikapi kemarau dan suhu tinggi ini, Ita berharap agar masyarakat mulai menghemat penggunaan air. Pasalnya kondisi tersebut diperkirakan akan lebih lama dari tahun-tahun sebelumnya.
Editor: Haikal Rosyada
