BETANEWS.ID, SEMARANG – Peralihan Ade Bhakti dari jabatannya sebagai Camat Gajahmungkur Kota Semarang menjadi Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang sempat viral di media sosial. Banyak pihak menduga alih jabatan tersebut karena konten video Ade di media sosial pribadinya yang dianggap menyindir Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Dalam take Podcast Kentir TV di Jenderal Coffee Thamrin Semarang, Kamis (3/8/2023) malam, Ade menyebut bahwa dugaan sindiran tersebut di luar kendalinya. Menurutnya, para warganet sendirilah yang menyangkutpautkan konten videonya dengan pemindahan jabatan itu.
Sebagaimana diketahui, pemerintah kota membuat ajang lomba untuk warga di tiap RT dengan tema “Lomba Masak Nasi Goreng Khas Mbak Ita” yang sudah dimulai sejak Juli lalu. Lomba dalam rangka perayaan HUT RI ke-78 tersebut ditujukan kepada ibu-ibu PKK di tiap RT dengan menyertakan konten video lengkap dengan rekaman yel-yel oleh warga.
Baca juga: Seniman Kota Semarang Kritik Gedung Ki Narto Sabdo Baru: ‘Lebih Mirip Gedung Pertemuan’
Ade menjelaskan, konten video viral “nasi goreng”-nya bermula ketika ia membantu tetangganya membuat video lomba nasi goreng. Ini tak lain karena para tetangganya menilai Ade dan rekan-rekannya memiliki keahlian dalam bidang produksi konten video. Ia pun mengaku harus melakukan pengambilan gambar berulang-ulang karena warga yang belum terbiasa akting di depan kamera.
Ade melanjutkan, setelah susah payah membuat konten video nasi goreng warga, ia dan rekan-rekannya beristirahat di beranda rumahnya. Lalu ada seseorang yang menawari nasi goreng sebagai penawar lapar. Spontan Ade disusul teman-temannya meresponnya dengan kata-kata: “nasi goreng meneh.” Kalimat yang terekam dan menjadi konten video itulah yang menurut Ade membuat berbagai pihak menduga-duga bahwa ia sedang menyindir sang wali kota.
Hingga tak berselang lama, Ade menjadi salah satu pejabat yang dimutasi ke wilayah kerja lain. Tak ayal, hal ini membuat warganet dengan persepsinya masing-masing, berang. Ujungnya, akun media sosial Ade pun banjir simpati warga net. Bahkan akun media sosial pribadi Ita dan pemerintah kota banjir nyinyiran warganet, meski sebagian kecil ada yang mendukung Ita maupun pemerintah kota.
Saat host Kentir TV, Gondrongisme dan Dhonny Fajar Saputra menanyakan kepada Ade terkait relasi pemindah tugasan dirinya tersebut karena isu nasi goreng, Ade pun menjawab agar mereka menanyakan kepada pejabat yang menanda tangani SK mutasinya.
Baca juga: Penulis Okky Madasari: Sastra Sebagai Alat Kritik yang “Aman”
Ade juga bercerita, ketika ia mengunjungi salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Gajahmungkur saat para warganya berkumpul dalam rangka lomba masak nasi goreng, dirinya mendapatkan respon yang mengejutkan sekaligus mengharukan.
“Ada sekitar 350 warga. Itu waktu saya datang mereka pada diam. Saya mikir, wah mereka sudah pada tahu nih saya dipindah. Habis itu ya podho tangisan kabeh,” kenang Ade.
Sebaliknya, Ade juga bercerita saat ia sudah tidak lagi ngantor di Kecamatan Gajahmungkur, ia mendapat laporan dari ajudannya bahwa pada Kamis pagi kemarin ada 30-an ibu-ibu dengan membawa alat masak berdemonstrasi di depan Kantor Kecamatan Gajahmungkur. Mereka menyebut diri mereka pencinta nasi goreng dan berkeberatan dengan konten video Ade.
Editor: Ahmad Muhlisin