BETANEWS.ID, SOLO – Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Solo, Widyastuti, memberkan bahwa jumlah pengangguran di Solo mencapai 16 ribu orang. Jumlah ini meningkat sejak adanya pandemi Covid-19 dan Perang Rusia-Ukraina.
“Memang Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) kita cukup tinggi di 5,83 persen dengan PR (pekerjaan rumah) yang harus kita selesaikan sekitar 16 ribu orang yang membutuhkan,” bebernya di sela-sela Job Fair Solo Career Expo Merdeka di Pendhapi Gedhe Balai Kota Solo, Kamis (24/8/2023).
Widyastuti menjelaskan, sebetulnya angka TPT Kota Solo sebelum pandemi Covid-19 cukup baik, yakni di sekitar 4 persen. Namun, karena 2 tahun pandemi yang berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) dan sebagainya, mengakibatkan angka pengangguran di Kota Solo naik menjadi 7,95 persen.
Baca juga: Meski Banyak Pabrik, Angka Pengangguran di Demak Tetap Meningkat
“Nah di 2021 turun menjadi 7,85 persen, di 2022 turun lagi di 5,83 persen. Penurunan itu menjadikan kota Surakarta menjadi kota terbaik untuk penurunan tingkat pengangguran di provinsi Jawa Tengah. Jadi progresnya cepat sekali,” ungkapnya.
Dari angka 16 ribu pengangguran itu, kata Widyastuti, tidak semuanya lulusan baru, meski ada juga para pengangguran yang baru lulus, baik dari perguruan tinggi maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Kemudian juga perang Rusia dan Ukraina yang berimbas kepada garment. Karena di Kota Solo ini kan cukup banyak industri garment sehingga juga terimbas,” katanya.
Oleh sebab itu, Pemkot Solo terus berusaha untuk memberikan lapangan pekerjaan, baik melalui pelatihan maupun menggelar job fair.
Widyastuti menerangkan, Job Fair Solo Career Expo Merdeka digelar selama 2 hari, 24-25 Agustus 2023. Setidaknya, ada 3.906 lowongan pekerjaan dari 43 perusahaan seperti perbankan, hotel, jaringan waralaba, perusahaan pariwisata hingga perusahaan manufaktur multinasional.
Baca juga: Lulusan SMK Penyumbang Angka Pengangguran Tertinggi di Jepara
“Sekitar 16 ribu orang yang membutuhkan mudah-mudahan ini kalau memang terserap kan hampir 4 ribu. Sehingga ada yang bisa terkurangi dan mudah-mudahan di Satkernas BPS tahun depan angkanya sudah berkurang,” kata Widyastuti.
Di sisi lain, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa meminta agar masyarakat mengubah cara berpikir mengenai kesempatan kerja, seperti tidak terlalu memilih-milih pekerjaan.
“Jangan terlalu lama memilih-milih. Belum tentu seperti hari ini ada 43 perusahaan dan kesempatannya ada 3.000 lebih yang bisa menampung tenaga kerja. Kalau hari ini kita tidak ambil kesempatan, mungkin tidak datang dua kali bahkan tiga kali,” kata Teguh.
Editor: Ahmad Muhlisin