31 C
Kudus
Kamis, Maret 20, 2025

Jadikan Indonesia Ramah Investasi, Ganjar: ‘Kalau Ada Investasi Jangan Diganggu’

BETANEWS.ID, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan  bahwa untuk menggaet investor, Jawa Tengah dan Indonesia harus ramah investasi. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah terkait kemudahan yang dapat diartikan tidak ada pungutan liar (pungli).

“Kedua, penegakan hukum. Maka tadi disampaikan beberapa investasi yang butuh perhatian dari Pemprov nanti akan kita tindak lanjuti, sehingga kita minta warga di Indonesia, di Jawa Tengah, kalau ada investasi jangan diganggu,” pintanya usai menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat, di Rumah Dinas Puri Gedeh, Senin (24/7/2023).

“Kalau mau bicara, bicaranya dengan pemerintah. Apalagi ini investasi asing kita mesti menghormati. Dalam negeri saja tidak boleh diganggu,” tegasnya.

-Advertisement-

Baca juga: Demi Perbaikan Ekonomi, Ganjar Minta Kepala Daerah Lebih Ramah Investasi

Dalam pertemuan kurang lebih selama satu jam itu, Ganjar memang menjajaki kerja sama dengan Thailand di berbagai bidang, terutama investasi  dalam bidang budaya, pertanian, green energy hingga carbon credit.

Menurut Ganjar, kebutuhan pangan dan kemandirian pertanian menjadi sangat penting, baik bagi Jawa Tengah, Indonesia, maupun Thailand. Sebab, tantangan yang dihadapi saat ini salah satunya adalah climate change yang tentu saja berpengaruh dalam produksi bidang pertanian.

“Kerja sama Indonesia-Thailand perlu untuk ketersediaan pangan masing-masing negara atau suplai. Thailand punya pengalaman yang cukup bagus dan kita sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertanian,” kata Ganjar.

Potensi kerja sama dan investasi kedua adalah terkait green energy. Menurut Ganjar, green energy saat ini mulai dikembangkan, baik di Jawa Tengah sendiri maupun Indonesia secara lebih luas. Bahkan Thailand ternyata juga mulai menggunakan energi bersih yang ramah lingkungan.

Potensi berikutnya, lanjut Ganjar, adalah pariwisata dan wisata religi. Diketahui, kedua negara memiliki pariwisata dan kunjungan wisatawan yang cukup bagus. Namun, ada satu destinasi wisata yang perlu dikerjakan bersama, yaitu tentang wisata religi karena Thailand menjadi salah satu negara dengan umat Buddha terbesar.

Baca juga: Jateng Juara Layanan Investasi Tiga Kali Beruntun

“Saya juga propose untuk pariwisata, tourism-nya di Thailand juga cukup bagus. Kemarin saya bertemu dengan para bhiksu dan bante mereka menginginkan untuk beberapa event itu banyak umat Buddha dari Thailand yang punya potensi untuk bisa hadir di Borobudur,” katanya.

Borobudur sebagai situs budaya dan keagamaan menjadi kekuatan yang dapat dikembangkan bersama. Apalagi, dalam satu tahun setidaknya ada enam kali event keagamaan Buddha. Untuk itu, Ganjar melihat potensi adanya kerja sama penyelenggaraan event keagamaan bersama antara Pemprov Jateng, Pemerintah Indonesia, dan Pemerintah Thailand.

“Kalau perlu kita membuat kerja sama penyelenggaraan event keagamaan bareng-bareng dan selama ini setiap Waisak sangat banyak warga dari Thailand yang datang ke Borobudur,” tutupnya.

Dubes Thailand, Prapan Disyatat, mengatakan, selama ini Thailand juga mengamati perkembangan pertanian di Indonesia. Di Thailand saat ini sudah ada kemajuan untuk teknologi pertanian, sehingga mereka sangat ingin membantu dan bekerja sama dalam bidang ini.

“Kami lihat Indonesia cukup sukses dalam pariwisata. Indonesia itu sangat luar biasa untuk tempat wisata. Saya berharap ada kerja sama untuk itu,” ujarnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER