BETANEWS.ID, KUDUS – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) Bergerak masih menunggu jawaban dari pihak Yayasan UMK terkait persoalan dugaan intimidasi mahasiswa oleh Wakil Rektor 1 UMK, Sulistyowati. Mereka menilai yayasan terlalu lambat dalam mengambil sikap terkait polemik yang dianggap mencoreng nama baik UMK itu.
Perwakilan aliansi, Aula Ariqurrohman, menjelaskan, dalam surat itu pihaknya menyampakan beberapa tututan, di antaranya meminta Yayasan UMK untuk mengakui bahwa pemecatan Siti Masfuah adalah kesalahan dan menuntut Yayasan UMK untuk menguak aktor intelektual pemecatan tersebut.
“Kami mengecam pemecatan sepihak tanpa menjalankan SOP, dan mengutuk tindakan intimidasi Wakil Rektor 1 UMK, Ibu Sulistyowati kepada Annisya’ Qona’ah. Dari tiga poin tersebut, kami menilai menjadikan tercorengnya nama UMK. Kami mendesak Yayasan UMK untuk segera memberhentikan Ibu Sulistiowati sebagai WR1 dan dosen UMK,” beber Ariq melalui siaran tertulisnya pada betanews.id, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: Usai Bertemu Bupati, Ketua YP UMK Segera Rapat Tentukan Nasib WR 1
Presiden Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMK itu menegaskan, berdasarkan hasil diskusi Aliansi Mahasiswa UMK Bergerak pada Rabu (7/6/2023), mereka sepakat memberi waktu dua hari kepada pihak Yayasan UMK untuk memenuhi tuntutan mereka. Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, mereka akan turun aksi besok, Jumat (9/6/2023).
“Jika tuntutan tidak depenuhi dalam waktu 2×24 maka kami akan turun aksi. Tadi saya juga sudah ketemu WR3, beliau meminta kami untuk menunda aksi dan akan membuat audiensi antara rektor dan mahasiswa. Tapi kami tidak mau, karena rektor tidak punya wewenang atas tuntutan kami,” tegas Ariq.
Baca juga: IKA FH UMK Siap Backup Annisya Jika WR 1 Layangkan Tuntutan Hukum
Dia kembali menegaskan, pertemuan bersama Sugeng Slamet selaku WR3 tidak merubah kesepakatan Aliansi Mahasiswa UMK Bergerak. Pihaknya masih akan menunggu keputusan Yayasan UMK yang diberi waktu hingga besok pagi.
“Hingga saat ini masih belum ada jawaban dari pihak yayasan. Kami beri waktu hingga besok pagi. Jika belum ada keputusan dari pihak yayasan, rencana kami akan turun aksi setelah salat Jumat,” bebernya.
Editor: Ahmad Muhlisin
Ini yg namanya civitas akademika yg bergerak untuk umk lebih maju….teruskan