BETANEWS.ID, KUDUS – Hengkangnya Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang (PSIS) dari homebase Stadion Citarum menjadi isu panas di kalangan fans dan pemerhati klub sepak bola asal Kota Semarang tersebut. Sebagaimana yang pernah diunggah akun resmi instagram PSIS, @psisfcoffocial pada Jumat (1/6/2023), pihak PSIS memosting poster bergambar bekas homebasenya dengan tulisan “Matur Suwun Citarum.”
Di caption postingan tersebut pihak PSIS menuliskan “PSIS Tak Lagi Mengelola Stadion Citarum.” Sementara di bagian keterangannya terdapat cuplikan berita yang menegaskan bahwa manajemen tim Mahesa Jenar tersebut sudah tidak lagi mengelola Stadion Citarum baik lapangan maupun fasilitas pendukungnya, yakni kantor dan ruko per tanggal 2 Juni 2023. Hal ini menyusul berpindah tangannya pengelolaan stadion milik Pemerintah Kota Semarang tersebut ke pihak swasta lainnya.
Disebutkan pula, CEO PSIS Yoyok Sukawi yang menyatakan akan memindahkan latihan tim senior ke lapangan-lapangan lain di Semarang. Politisi Partai Demokrat yang sekaligus anggota DPR RI ini di antaranya menyebut Wisesa PSIS Training Ground dan Mardie Soenarto menjadi opsi homebase baru Laskar Biru.
Sementara dalam kolom komentar pada postingan tersebut, banyak netizen yang menyayangkan Pemerintah Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita atas peristiwa alih tangan pengelolaan Lapangan Citarum dari PSIS ke pihak lain.
Merespon bola liar tersebut, Pemerintah Kota Semarang mengadakan jumpa pers di Balai Kota pada Sabtu (3/6/2023). Kepala Dinas Pemuda dan Olah raga Kota (Dispora) Semarang, Fravarta Sadman membantah isu tentang PSIS yang terusir dari Lapangan Citarum. Pihaknya menyatakan bahwa PSIS masih bisa berlatih di lapangan Citarum. Menurut Fravata, situasi yang membedakan adalah pihak yang mengelola lapangan Citarum.
Fravata menyebutkan bahwa kontrak tahunan PSIS atau PT Mahesa Jenar sebagai pengelola Lapangan Citarum sendiri sudah berakhir pada 22 April 2023. Dalam kontrak tersebut terdapat klausul tentang mekanisme pengajuan perpanjangan kontrak yang seharusnya dilakukan empat bulan sebelum kontrak berakhir. Namun sampai berakhirnya kontrak, pihak Dispora tak kunjung mendapat penawaran baru dari PSIS.
Baca juga: Sukawi Pusing, Pemain Muda PSIS Jadi Incaran Banyak Klub
Dengan alasan agar aset pemkot tersebut tetap bisa dimanfaatkan, Dispora pun memutuskan mengalihkan pengelolaan Lapangan Citarum kepada pihak swasta lain yang telah mengajukan penawaran.
“Kebetulan ada orang yang mau mengelola, ada penawar lagi yang mau mengelola. Sampai kita beri toleransi dari 22 April, sampai satu bulan, terus kita komunikasi. Tapi tidak ada respon dari PT Mahesa Jenar. Akhirnya dari pihak yang baru membayar dan mengelola per 24 Mei. Itu pun sudah kami sampaikan kepada PT Saudara Meroket Bersama (pengelola baru) bahwa PSIS tetap latihan di situ,” terang Fravata.
Editor: Suwoko