BETANEWS.ID, KUDUS – Annisya’ Qona’ah Mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muria Kudus (UMK) meluapkan sakit hati yang dialami, usai wisuda, Selasa (30/5/2023). Lulusan terbaik PGSD itu mengaku diintimidasi oleh Wakil Rektor (WR) 1 UMK, saat gladi bersih prosesi wisuda, kemarin.
Kepada awak media, Annisya mengaku syok mendapatkan intimidasi dan perkataan dari WR 1 yang menurutnya tak mengenakkan. Selain menanyakan alamat tinggal, dirinya juga mengaku terlalu berani meski tak lagi memiliki orang tua.
“Jujur saya syok dan sakit hati mendapatkan intimidasi dan perkataan kasar. Siapa yang tidak sakit, jika dikatai ‘ora due wong tua re, wani-wani‘. Kedua orang tua saya memang sudah meninggal semua,” ujar Anisa di salah satu ruang Fakultas PGSD.
Baca juga: Mahasiswi PGSD UMK yang Baca Puisi untuk Masfuah Mengaku ‘Diintimidasi’
Pertemuannya dengan WR 1 tersebut merupakan kali pertama. Namun pengalaman bertemu dengan petinggi kampus itu justru meninggalkan bekas yang tak mengenakkan. Perlakuan itu didapatnya, tak lepas dari puisi yang dibacanya untuk Kaprodi PGSD UMK, Siti Masfuah, dalam acara pelepasan wisadawan di FKIP, beberapa waktu lalu.
Selain mendapatkan intimidasi, kata Annisya’, dia juga mengaku mendapatkan ancaman dengan menyebut intel. Sebab, ia ditanya alamat rumah dan diminta agar tidak membuat keributan di acara wisuda yang digelar hari ini.
WR nya itu lho…Muk dan type nya tupe Feodal.
Spt Pejabat zan orba sistemnya🤣🤣🤣
WR nya type FEODAL.
Lihat Saja…..Mukanya Muka Bendoro yg pastinya selalu memandang sebelah mata sama oranglain,apalagi sama orang yg ga mampu.
Gaya nya juga ORBA banget🤣🤣🤣
Sejarahnya Indonesia dibangun dari puing puing kerajaan yang banyak dipenjuru nusantara. Apapun darah para raja masih mengalir sampai pada keturunan dan rakyatnya. Termasuk yang diturunkan oleh leluhurnya adalah nafsu nafsu berkuasa, maka manakala seseorang punya sedikit jabatan ditangannya maka akan digunakannya untuk menyalurkan nafsunya…..yaitu nafsu berkuasa dan berbuat zalim.
Jadilah panutan yg baik ya bu srbagai pengemban amanah di kampus
Esensi permasalahannya kurang jelas. Mengapa hanya masalah puisi menjadikan wr 1 sewot? Apa dia nggak ngerti menyakiti hati anak yatim piatu itu tidak baik? Mestinya wr1 cukup memperingatkan ke pembawa acara wisuda untuk tertib sesuai scenario acara. Tidak perlu membawa masalah perpisahan fakultas ke acara wisuda.
Darah biru dan darah merah pasti ada gab..
Wr ingat anak yatim piatu ketika saudara mengusik sedikit aja nanti jadi petaka, sedetik, satu menit maupun perjam, ayomilah klu ada anak didik salah perkataan atau menyinggung arahin yg terbaik, bahagiakan dia bantu dia jgn sampai menangis atau bersedih karena doanya akan mustajab dan cepat sampai sama Alloh
Pecat saja WR1, masih banyak penggantinya yang lebih kompeten, dari pada memalukan Civitas Akademika Universitas.
Wr1 nya terlalu besar nafsu kekuasaannya. Apa yg dilakukan wr1 universitas tersebut akan menuai buah. Sebaiknya wr 1 itu dipecat.
WR : YANG TAK BERADAB DAN SEBAIKNYA JIKA BENAR BENAR TERJADI LAKUKAN PEMECATAN TERHADAP WR YG TAK BERADAB sebagai WR
Kedua TOLONG REKTOR DAN PIHAK TERKAIT LAKUKAN INVESTIGASI terhadap WR tersebut ……..untuk kepastian kebenaranya
wr babu itu namanya