BETANEWS.ID, JEPARA – Dua perempuan paruh baya dan satu laki-laki tampak asyik berbincang sambil memotong adonan basreng di rumah produksi Basreng Nutribuga. Dua keranjang dengan ukuran besar terlihat sudah penuh diisi potongan basreng dengan ukuran yang lebih tipis. Keranjang yang sudah penuh itu lalu dibawa oleh sang pemilik usaha, Ali Muhtar, untuk digoreng.
Pria berusia 31 tahun tersebut menceritakan bahwa dalam merintis usaha basreng, ia dibantu oleh beberapa saudara serta adiknya sendiri. Sebelum menjadi brand yang cukup dikenal seperti sekarang, Nutribuga yang merupakan singkatan dari nutrisi buah naga merupakan brand yang sengaja ia bangun dalan merintis usaha katering semasa ia kuliah bersama dengan istrinya.
Usai menikah, Ali sempat berprofesi menjadi seorang guru olahraga selama lima tahun di beberapa sekolah. Baru pada tahun 2019, Ali mulai menekuni bisnis basreng tersebut.
Baca juga: Basreng Nutribuga Punya Cita Rasa Seafood yang Kuat, Pantas Saja Digilai Banyak Orang
Ali menceritakan, awal mula merintis usaha basreng karena ingin menciptakan camilan sehat bagi ketiga anaknya. Sebab produk basreng miliknya memang memiliki keunikan berupa tambahan seledri.
Ia sengaja memilih seledri karena bahan tersebut memiliki cita rasa yang kuat meskipun sudah beberapa kali diproses. Ali juga memperhatikan kandungan gizi dalam produknya. Sehingga, dalam setiap varian yang ia jual memiliki kandungan dari bahan-bahan asli yang masih segar.
Baca juga: Dari Usaha Cokelat Karakter, Ibu Rumah Tangga di Demak Ini Bisa Hasilkan Cuan Sambil Momong Anak
“Seperti Bagoju itu kita ya pakai keju, Bagomi pakai cumi, Bagodang pakai udang, Bagoka pakai ikan. Ikannya kita pilih pakai ikan tuna. Bahan-bahannya kita juga pakai bahan fresh. Karena kalau pakai bahan nggak fresh, ngaruh di bentok adonan dan tentunya rasa,” jelasnya.
Empat tahun merintis usaha basreng, produknya tersebut sudah mampu menembus pelanggan dari Singapura serta beberapa kota di Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Bandung, Semarang, Kudus serta dari kalangan lokal daerah Jepara. Dengan berbagai kesuksesan itu, Ali kini ia mampu meraih omzet Rp10 juta per bulan.
Editor: Ahmad Muhlisin