BETANEWS.ID, KUDUS – Ribuan warga tampak berdesak-desakan di area lokasi berlangsungnya tradisi Bulusan, di RW 5 Dukuh Sumber, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Sabtu (29/4/2023). Mereka rela berpanas-pansan untuk berebut gunungan dalam tradisi yang digelar setiap hari ke-7 di bulan Syawal.
Warga terlihat berdesakan di sepanjang jalan saat kirab tradisi Bulusan ini berlangsung. Tampak beberapa rombongan dari beberapa Rukun Tangga (RT), membawa gunungan yang berisi hasil bumi, di antaranya sayuran dan buah-buahan.
Panitia Tradisi Festival Kirab Budaya Bulusan 2023, Muhammad Aris mengatakan, tradisi Bulusan itu sebagai bentuk nguri-uri budaya yang ada di desanya, yang diyakini warga sekitar merupakan tradisi peninggalan dari Sunan Muria.
Baca juga: Tradisi Bulusan, Awal Berdirinya Dukuh Sumber di Kabupaten Kudus
“Mbah Sunan Muria pernah menyampaikan, ‘besok seminggu bar riyaya daerah kene bakal ditekani wong mberah (kelak, seminggu setelah lebaran Idulfitri di daerah ini akan didatangi orang banyak)’,” katanya saat ditemui di lokasi.
Ia menjelaskan, kirab gunungan dimulai dari pukul 9.30 WIB dari arah selatan kampung hingga finish di Makam Mbah Dudo. Kemudian ketua panitia tradisi Bulusan memberikan ketupat kepada pihak juru kunci Makam Mbah Dudo, yang kemudian diberikan kepada bulus, hewan yang dipercaya warga sebagai peninggalan sejak lampau, untuk diberikan makan.
Saking ramainya, kata Aris, jadwal yang sebebarnya diadakan pukul 10.00 WIB diajukan menjadi pukul 9.30 WIB. Ini lantaran antusiasme warga yang datang di tradisi tersebut sanagat besar.
“Kita bersama-sama tetap melestarikan Bulusan, agar bulus bisa berkembang biak dengan baik. Sebab, sampai saat ini bulus hampir punah, karena pertama faktor alam dan keduanya faktor manusia yang ingin memperkaya diri sendiri dengan menjual bulus-bulus tersebut,” ungkapnya.
Selain tradisi merebutkan gunungan, acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan dari masing-masing perwakilan RT. Pertunjukan ini dilombakan, dan bagi pemenang akan mendapat piala bergilir. Selain itu juga disediakan hadiah berupa barang elektronik, antara lain televisi, kipas angin, dan lain sebagainya.
Baca juga: Omzet Pedagang Mainan Gerabah di Tradisi Bulusan Capai Rp1 Juta Sehari
Aris mengatakan, Tradisi yang setiap setahun diadakan itu diikuti sembilan tim. Mereka adalah warga dari RT 1 sampai RT 9.
Ketua panitia Tradisi Festival Kirab Budaya Bulusan 2023, Mursidi menambahkan, pihaknya akan tetap melestarikan budaya turun temurun ini.
“Kita harus nguri-uri, bagaimana kita harus meramaikan dan lestarikan budaya. Jangan sampai ini punah” imbuhnya.
Editor: Suwoko