BETANEWS.ID, JEPARA – Dimsum menjadi makanan populer yang saat ini digemari banyak masyarakat. Tidak hanya dijajakan di pusat-pusat perbelanjaan, dimsum kini dengan mudah ditemui di kedai-kedai pinggir jalan. Tak terkecuali dimsum produk dari Khilyafood, yang dijual di tepi Jalan Raya Jepara-Kudus, tepatnya di Desa Margoyoso, Kecamatan Kalinyamat, Jepara.
Tampak beberapa pembeli yang menunggu pesanan mereka dilayani oleh sang penjual. Dengan cekatan, Hatiratul Fitriah, karyawan Khilyafood, mencapit berbagai jenis dimsum yang diinginkan oleh pelanggan. Jenis dimsum yang ditawarkanpun beraneka ragam, mulai dari nori, lumpia, ayam, sosis, wortel, jamur, kepiting, keju, pedas, dan rumput laut.
Salah satu pelanggan yang sering membeli dimsum di Khilyafood, Fitri Ulya (23) mengatakan, dimsum di Khilyafood memiliki cita rasa ayam yang sangat dominan. Dimsum yang disajikan juga selalu fresh, sehingga teksturnya lebih lembut. Sebab banyak juga dimsum yang menurutnya ketika sudah tidak lagi hangat teksturnya menjadi keras.
Baca juga: Crepes 77, Jajanan Kekinian yang Jadi Favorit Semua Kalangan
“Rasanya itu lebih juice, daging ayamnya juga terasa, nggak cuma tepung-tepung aja. Terus varian rasanya juga banyak, jadinya sering beli di sini,” katanya pada Betanews.id, belum lama ini.
Khilya Furaida (25), pemilik kedai dimsum tersebut mengungkapkan, harga dimsum yang ia jual bervariasi, mulai dari Rp 3.500-Rp 4.500 untuk tiap dimsum. Menurutnya, pada saat mulai berjualan, ada beberapa pelanggan yang menawar harga dimsumnya sebab dinilai terlalu mahal. Tetapi karena memang ia berani untuk menjual kualitas dan rasa, ia tidak takut untuk ditinggalkan oleh pelanggan.
Dalam sekali produksi, ia mengatakan bisa menghabiskan 50 Kg daging ayam. Stok tersebut ia jajakan di tiga kedai miliknya yang berada di dekat Lapangan Kenari, Purwogondo dan di depan Radio Kartini, Jepara. Dalam sehari, satu kedai milknya bisa menghabiskan kurang lebih 200 dimsum perkedai.
“Pernah ditawar katanya kemahalan, ya nggak apa-apa kalau memang tidak mau beli. Karena pembeli itu kalau sudah tahu kualitas dan rasanya mereka bakal kembali sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Es Dawet Ayu Dekat Pasar Karanganyar Demak Ini Laku Ratusan Porsi Sehari, Memang Murah Banget
Ia juga berbagi cerita, awal mula merintis usaha tersebut dimulai pada tahun 2019. setahun kemudian, karena ada pandemi Covid-19, usaha yang dirintisnya tersebut juga ikut terkena dampak. Setiap malam ia harus bersiaga pada saat petugas melakukan patroli terhadap para pedagang yang berada di pinggir jalan. Sehinga ia harus mengalah dengan menutup kedainya lebih awal.
“Pas masih Covid kemarin, setiap jam 8 malam itu udah harus siap-siap, takut kena semprot sama petugas,” tuturnya.
Editor: Suwoko