31 C
Kudus
Sabtu, April 26, 2025

Siswa SMAN 5 Semarang Belajar Fotografi Bareng Nugroho DS

BETANEWS.ID, SEMARANG – Fotografer Semarang, Nugroho DS melanjutkan agenda keliling ke sekolah-sekolah untuk berbagi ilmu dan pengalamannya. Rabu (1/3/2023) ini, sekolah yang disasar adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Semarang.

Agenda bertajuk Workshop Fotografi ini adalah kerja sama antara SMA N 5 Semarang dengan Dewan Kesenian Semarang (Dekase). Sebelumnya, Nugroho yang juga pengurus Dekase, telah melakukan agenda “goes to school” ini ke beberapa sekolah di Semarang, seperti di SMA N 16 dan SMA Kesatrian 2.

Dalam pelatihan itu, puluhan siswa SMA 5 tampak antusias mengikuti paparan Nugroho tentang pengetahuan dasar fotografi. Nugroho mengawalinya dengan penjelasan teknik pengambilan gambar secara proposional. Pertama ia menjelaskan tentang penempatan objek dalam bingkai gambar yang enak dipandang, sebagaimana aturan baku dalam fotografi. Menurut Nugroho, aturan baku ini sebagai acuan dasar dahulu.

-Advertisement-

“Kalau soal seni, beda lagi nantinya, lebih bebas,” jelas Nugroho.

Baca juga: Penghasilan Orang Tua Hanya Rp50 Ribu Sehari, Zaki Bersyukur Bisa Sekolah di SMK Semi Boarding

Dalam hal komposisi gambar, Nugroho juga menjelaskan tentang teknik angle gambar. Lewat angle gambar, fotografer dapat memberi kesan tertentu di hasil jepretannya. Seperti misalnya low angle, yakni pengambilan gambar dengan posisi lebih rendah dari sudut pandang mata seseorang yang berdiri sempurna. Dengan low angle ini akan menampakkan kesan objek yang lebih besar atau megah. Begitu pula dengan angle-angle lain yang bisa memberi kesan tertentu sesuai dengan yang ingin disampaikan sang fotografer.

Nugroho, yang juga seorang jurnalis foto di sebuah media cetak di Kota Semarang ini menerangkan pula teknik jurnalisme foto pada para siswa. Menurut Nugroho, saat ini anak muda bersinggungan dengan digitalisasi berikut produk-produknya, seperti gawai maupun media sosial.

“Anak muda sekarang juga memproduksi karya-karya jurnalistik dan mempublishnya di media sosial,” jelas Nugroho.

Lanjutnya, potensi-potensi anak muda ini perlu diedukasi, sehingga mampu menghasilkan karya-karya yang sesuai kaidah jurnalistik fotografi. Sehingga, tambah Nugroho, anak muda tidak asal-asalan dalam memproduksi dan menyebar luaskan karyanya. Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya anak muda dalam hal penghargaan atas orisinalitas karya.

Dalam sesi diskusi, salah seorang peserta bertanya tentang resiko ketika memotret orang tidak dikenal saat melakukan pemotretan spontan di jalanan, atau disebut street photography. Ia takut orang yang dipotret akan marah, karena dianggap mengambil gambar tanpa izin.

Baca juga: Nguri-uri Budaya, Siswa SDN 3 Krapyak Dikenalkan pada Wayang dan Gamelan

Nugroho pun menjawab agar fotografer menggunakan insting dan memperkirakan resiko apa yang akan didapat jika memotret obyek di ruang terbuka.

“Ya kira-kira saja, apakah orang yang akan dipotret berpotensi tidak suka atau justru suka. Meskipun di ruang terbuka sebenarnya sah-sah saja mengambil objek foto apapun,” jelas Nugroho.

Setelah mendapat pengetahuan teori, para siswa kemudian diberi kesempatan untuk berpraktik di lapangan. Dengan menggunakan kamera handphone, mereka dibebaskan mencari objek menarik yang ada di sekitar halaman sekolah. Nugroho sendiri menekankan ke para siswa untuk tidak takut berkreasi dengan menggunakan alat apapun, termasuk handphone.

Hariri, siswa peserta workshop, mengaku senang mendapat pengetahuan-pengetahuan tentang fotografi. Ia sejauh ini banyak melakukan pemotretan event-event tertentu, seperti acara tujuh belasan atau peringatan hari-hari besar. Meski telah berpraktik, ia sendiri masih baru mengetahui tentang jurnalisme fotografi dan street photography.

“Belum pernah dengar tentang jurnalisme fotografi atau street photography, tapi saya ingin mendalami fotografi untuk mengabadikan momen-momen kenangan lebih banyak lagi,” ujar Hariri.

Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA N 5 Semarang, Sutji Harijanti, mengatakan, selain para siswa, sekolah juga mendapat manfaat dari workshop ini. “Kalau di sekolah kami, dengan pengetahuan fotografi, para siswa sekaligus bisa berpraktik membuat dokumentasi agenda-agenda sekolah,” ucap Sutji.

Workshop fotografi SMA 5-Dekase ini rencananya tidak hanya berhenti di pelatihan saja. Nugroho menjelaskan, dari workshop kali ini akan dilanjutkan dengan membawa hasil karya foto para siswa ke sebuah pameran. Namun Ketua Mata Semarang Photography Club ini, belum bisa memastikan waktu dan tempat pelaksanaanya. Rencananya, pameran ini akan diadakan sebagai salah satu bagian peringatan HUT Kota Semarang.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER