31 C
Kudus
Selasa, September 10, 2024

Disebut Lebih Transparan, Tes Pengisian Perangkat Desa Ngembalrejo Kudus Gunakan Metode LJK

BETANEWS.ID, KUDUS – Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus menjadi satu-satunya desa di Kabupaten Kudus yang mengadakan tes seleksi perangkat desa dengan metode lembar jawab komputer (LJK). Padahal dari 90 desa yang mengadakan seleksi, 89 di antaranya memilih metode Computer Assisted Test (CAT).

Meksi di era serba digital, Desa Ngembalrejo yang bekerja sama dengan Politeknik Negeri Semarang (Polines) memilih menyelenggarakan tes seleksi dengan metode LJK. Sebab, tes menggunakan metode LJK dianggap lebih transparan.

Kepala Desa Ngembalrejo, Moh Zakaria mengaku, sengaja memilih metode tes LJK. Alasannya, dengan LJK, jawaban para peserta bisa dibuktikan. Artinya ada bukti fisik yang bisa diperlihatkan terkait hasil yang didapatkan.

-Advertisement-
Kepala Desa Ngembalrejo, Moh Zakaria. Foto: Rabu Sipan.

Baca juga: Dinas PMD Jamin Tak Akan Ada Kebocoran Soal Tes Seleksi Perangkat Desa di Kudus

“Sehingga tidak ada lagi prasangka kurang baik nantinya. Nantinya scan nilai juga dilakukan terbuka disaksikan para tokoh masyarakat, kepoliisan dan TNI, jadi lebih transparan dan tak ada yang ditutup-tutupi,” ujar pria yang akrab disapa Zakaria kepada Betanews.id di Gedung Perpustakaan IAIN Kudus ketika acara try out tes seleksi pengisian perangkat desa.

Dia pun memastikan, tes seleksi perangkat desa di Desa Ngembalrejo tak akan ada kecurangan, tidak ada orang titipan, apalagi jual beli jabatan. Semuanya murni ditentukan oleh hasil tes seleksi.

“Kami berharap, melalui tes seleksi ini Desa Ngembalrejo bisa mendapatkan perangkat desa yang kompeten. Sehingga, bisa membawa Desa Ngembalrejo maju dan sejahtera,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi Perangkat Desa dari Polines, Endro Wasito mengungkapkan, bahwa selepas mengerjakan tes besok, proses penilaian bisa disaksikan secara langsung. Di mana lembar jawab nantinya akan discan, dan proses scan ini bisa disaksikan langsung. Baik oleh peserta, jajaran pemerintah desa, kepolisian, dan lainnya.

“Jadi nanti proses scan di sini, pintu terbuka. Peserta bisa melihat proses scan secara langsung,” ungkap Endro sesaat sebelum uji coba tes seleksi.

Sebanyak 76 peserta dikatakan Endro akan mengikuti tes seleksi besok Selasa, 14 Februari 2023. Mereka akan dibagi dalam dua sesi.

Pihaknya memastikan, hasil jawaban peserta akan dijaga dengan ketat. Bila sesi pertama selesai, LJK akan langsung dikumpulkan menjadi satu dan langsung disegel.

Baru setelah sesi kedua selesai, semua lembar jawab akan dikumpulkan menjadi satu. Untuk kemudian dilakukan proses memindai atau scan jawaban dengan komputer.

“Peserta itu boleh melihat proses scanning di sini. Jadi LJK selesai dikerjakan, siapa saja yang menyentuh itu bisa kelihatan,” ungkapnya.

Endro menjelaskan, setidaknya dalam proses tes akan ada tiga materi yang diujikan. Pertama terkait psikologi atau psikotes, kemudian tentang pengetahuan umum dan pengetahuan khusus.

Baca juga: Tertinggi di Kudus, Jumlah Pelamar Perangkat Desa Kirig Capai 144 Orang

Di 50 menit pertama, peserta akan mengikuti tes psikologi. Hasil tes ini pun akan langsung dikumpulkan menjadi satu dan disegel.

Dilanjut dengan tes pengetahuan umum dan khusus selama 100 menit, semua hasil pun akan langsung dikumpulkan menjadi satu dan disegel.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua, proses tes pun sama dengan sesi pertama.

“Kita inginnya semua transparan, tidak ada yang ditutup-tutupi. Sebelumnya kita juga sama waktu mengadakan pendaftaran mahasiswa baru, semuanya transparan,” jelasnya.

Selesai proses pemindaian, hasil akan langsung diketahui saat itu juga. Peserta yang ingin mengetahui hasilnya bisa melihatnya di www.ppd.polines.ac.id. Selambat-lambatnya, semua proses selesai pukul 15.00 WIB.

Editor: Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
144,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER