BETANEWS.ID, SEMARANG – Setelah berdiri hampir satu tahun, Museum Kota Lama Semarang, mempunyai tiga wacana pembaharuan konten dan koleksi. Wacana tersebut mempunyai tujuan, agar pengunjung tidak bosan dengan tampilan museum yang begitu-gitu saja.
Muhammad Nashrullah (23) Tour Guide Musuem Kota Lama Semarang menerangkan, tiga wacana itu adalah membuat pembaharuan konten museum, kemudian penambahan teknologi sensor air di bagian lantai museum, yang diletakkan di ruang pertama.
“Rencana pertama perubahan konten. Untuk rencana ini kita belum tahu pasti seperti apa dan kapan, karena itu kewenangan dari pihak Disbudpar. Kemudian yang kedua akan ada teknologi sensor air di lantai dan untuk wacana ini masih dalam tahap proses. Rencananya akan diletakan di ruang pertama saat pertama kali pengunjung masuk. Jadi gambaranya ketika kita menginjak lantai, nanti lantainya akan bergerak seperti kita sedang menginjak air,” jelasnya Jumat (13/01/23).
Baca juga: Foto-Foto Ciamik dan Penuh Makna dari 14 Daerah Dipamerkan di Kota Lama Semarang
Selanjutnya untuk wacana ketiga yaitu tambahan koleksi hologram Warak Ngendhok. Untuk wacana ini, Nashrullah mengatakan sudah ditambahkan pada bulan Desember lalu.
“Untuk wacana ketiga sudah dilakukan, yaitu penambahan hologram Warak Ngendhok, yang merupakan ikon Kota Semarang. Hologram ini visualnya 3D dan kita letakan di ruang ketiga,” ujarnya.
Ikon warak ngendhok sendiri merupakan gambaran perpaduan 3 etnis yang ada di Kota Semarang. Yaitu dengan perpaduan kepala naga yang melambangkan etnis Tionghoa, badan Unta yang merupakan Etnis Arab, dan kaki kambing yang menggambarkan etnis Jawa.
“Penjelasan lainya pengunjung bisa membaca di box komputer yang sudah disediakan,” tambahnya.
Terpisah, Wing Wiyarso, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Semarang (Disbudpar) Kota Semarang mengatakan, ke depan, Museum Kota Lama ini sebetulnya masih banyak proses pengembangannya, baik pembangunan ataupun koleksinya.
“Masih banyak proses pengembangan yang kita lalukan, termasuk penambahan koleksi artefak. Karena mencari barang situs sejarah itu tidak mudah, jadi saat ini kita sedang menjalin akses dibantu dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan,” ujarnya.
“Rencananya kita akan dibantu untuk mendapatkan akses ke Museum Leiden. Karena Musuem Leiden mempunyai barang peninggalan Semarang baik manuskrip, transkrip, hingga artefak. Syukur nanti Musuem Leiden bisa beker jasama dengan kita untuk mengembangkan Museum Kota Lama,” tambahnya.
Baca juga: Wayang On the Street di Oudetrap Kota Lama Semarang Pentaskan Lakon Kidung Indrakila
Pihaknya pun mengaku, akan terus berusaha untuk mengoptimalkan kemajuan Museum Kota Lama, agar museum bisa selalu dilirik oleh kaum milenial.
“Kita terus kembangkan Museum Kota Lama agar anak muda suka berkunjung di museum dan belajar tentang sejarah. Nah agar mereka suka berkunjung terus di museum, kita sudah ada beberapa wacana. Yang pertama kita ingin memanfaatkan bagian lantai atas museum untuk kegiatan, seperti untuk acara komunitas,” katanya.
“Tapi sejauh ini masih satu yang sudah terlaksana, yaitu hologram Warak Ngendhok. Kita kembangkan pelan-pelan, karena anggaran yang kita perlukan juga tidak sedikit, pokoknya tunggu saja karena bakal ada kejutan ke depannya,” tutupnya.
Editor: Kholistiono