31 C
Kudus
Kamis, Mei 2, 2024

Cerita Pemilik Toko Elektronik Diserbu Warga Beli STB: ‘Antreannya Panjang, Kayak Antre Minyak Goreng’

BETANEWS.ID, SEMARANG – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) resmi menghentikan siaran televisi analog atau analog switfh off (ASO) tahap dua di kota Semarang, Jumat 2 Desember 2022 pukul 24.00 WIB.

Kini, warga Kota Semarang sudah tak bisa lagi menikmati siaran TV analog sehingga harus beralih ke TV digital. Warga pun langsung menyerbu toko elektonik untuk membeli set top box (STB).

Hal itu diakui oleh salah satu pemilik toko elektronik kawasan Jagalan, Semarang. Ia menyebut, mulai Sabtu (03/12/22), masyarakat ramai-ramai menyerbu toko elektronik, termasuk toko miliknya.

Baca juga: Cerita Warga Kudus Kelimpungan Cari STB Demi Bisa Nonton Televisi

“Untuk stok STB ya biasa pada umumnya, kita juga tidak nyangka bakal meledak sampai begini, karena mikirnya orang-ornag sudah banyak yang menggunakan digital, tapi ternyata tidak. Mulai Sabtu siang itu sudah banyak yang menyerbu, sampai antre panjang. Pas hari itu kita-kira 100 unit habis terjual,” tambahnya.

Ia melanjutkan, mengenai harga, ia mengaku mengikuti harga dari pabrik, karena jika tidak mengikuti harga pabrik, ia tidak bisa kulakan.

“Kalau harga kita ngikutin pabrik. Kalau peningkatan harga itu dari pabrik, kita ikut aja, kalau nggak ngikutin, kita tidak bisa kulak lagi. Harganya macam-macam, menurut merk juga. Mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu,” ujarnya.

Ia pun menambahkan, dalam pembelian STB masih banyak pembeli yang kesulitan untuk menggunakan.

“Masih banyak masyarakat yang kesulitan, belum pada paham, jadi di toko kita menyediakan setting gratis kalau toko lain tidak mau nyettingin. Kalau kita kasihan, banyak orang tua tidak paham sama sekali, jadi kita bantu setting. Kadang udah disetting tinggal nancep di rumah aja masih banyak yang kesusahan dan akhirnya ke sini lagi buat tanya gimana caranya,” katanya.

Tak hanya di kawasan Jagalan, Toko Atlanta yang berada di Jalan MT Haryono pun juga diserbu warga.

-Advertisement-

Staf Toko Atlanta, Yusuf mengaku merasakan hal yang sama. Tepat hari Sabtu kemarin banyak warga yang menyerbu toko tempatnya bekerja. Bahkan lebih dari 50 unit STB ludes terjual.

“Hari Sabtu itu ramai sekali, STB 50 lebih ludes, bahkan antrenya itu kayak antre minyak, panjang sekali,” katanya.

Mengenai harga, ia mengatakan ada peningkatan sebelum diputus TV Analog dan sesudah diputus.

“Harganya udah beda, kalau sebelumnya itu Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu. Tapi setelah diputus Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu,” katanya.

Baca juga: Banyak Diburu Warga, Set Top Box di Kudus Langka

Sementara itu, salah satu warga dari Genuk, Budi mengaku, progam pemerintah yang mengharuskan menggunakan TV digital sangat memusingkan. Sebab tidak hanya harganya saja yang fantastis, tetapi cara menggunakan dan stok barangnya juga susah didapatkan.

“Progamnya pemerintah sangat memusingkan, harganya juga sekarang fantatis, ada yang Rp 300 ribu -Rp 450 ribu, udah hampir setengah juta sendiri. Kemarin habis beli begitu sampai rumah tidak bisa pakainya, makanya saya ke toko lagi buat minta tolong suruh setting STB-nya. Kalau buat orang awam susah sekali, sudah disetting tinggal nancepke aja susah,” katanya.

Budi pun mengaku untuk membeli STB kemarin sangat kesusahan, ia bahkan harus sampai di kawasan kota untuk membeli STB.

“Carinya susah sekali, kemarin Minggu saya muter-muter. Rumah saya di Genuk, pertama nyari di Pasar Mrangen tidak ada, terus ke Majapahit juga kosong, Pucang Gading juga kosong, akhirnya ke kota ke daerah MT Haryono kosong, kemudian saya coba ke darah Jagalan, Alhamdulillah ada, tapi antrenya panjang sekali,” tutupnya.

Editor: Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
136,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER