31 C
Kudus
Selasa, Maret 28, 2023
BerandaKUDUS RAYAKUDUSTak Temui Suporter...

Tak Temui Suporter Persiku saat Unjuk Rasa,Bupati: ‘Salah Alamat Kalau Demonya ke Saya, Harusnya ke KONI’

BETANEWS.ID, KUDUS – Ratusan supporter Persiku berbasis Suporter Macan Muria (SMM) menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bupati Kudus, Jumat (29/7/2022) lalu. Namun, massa supporter itu harus gigit jari. Sebab mereka yang melakukan aksi mulai pukul 14. 00 dan berakhir pada pukul 16. 00 WIB itu, tak ditemui oleh Hartopo, Bupati Kudus.

Terkait hal itu, Hartopo mengatakan, bahwa demo para suporter itu salah alamat. Menurutnya, urusan kemajuan sepak bola Kudus itu urusannya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus dan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kudus.

Suporter Persiku saat melakukan demo di depan Kantor Bupati Kudus, Jumat (29/7/2022). Foto: Kaerul Umam.

Baca juga: Ratusan Suporter Persiku Demo di Depan Kantor Bupati

- Ads Banner -

“Jadi kalau para suporter Persiku demonya ke saya, itu salah. Harusnya ke KONI dan Askab Kudus,” ujar Hartopo kepada awak media, Senin (1/8/2022).

Dia menegaskan, bahwa selama ini sudah menggelontorkan anggaran untuk kemajuan sepak bola di Kudus. Untuk tahun ini, anggaran yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus ke KONI Kudus kurang lebih sebesar Rp 8 miliar.

“Harusnya yang ditanya KONI, anggarannya itu ditaruh ke mana saja. Serta Askab Kudus itu manajerialnya bagaimana. Kok malah bupati yang diminta jelasin, saya ya tidak tahu,” ungkapnya.

Dia menambahkan, bahwa KONI dan Askab itu bukan milik Pemkab Kudus. KONI dan Askab serta pemerintah itu sifatnya kemitraan.

KONI adalah sebuah organisasi induk semua cabang olah raga yang bisa diberi dana hibah terus menerus untuk kemajuan olah raga. Karena setiap cabang olah raga, termasuk sepak bola itu induknya adalah KONI, jadi menurut Hartopo, dorongan pemerintah itu berupa anggaran.

“Selagi Persiku masih di Liga 3, kita kasih anggaran melalui KONI. Namun, dari anggaran itu, Persiku dapat berapa saya tidak tahu,” bebernya.

Hartopo mengaku, bahwa sebenarnya pihaknya sudah memberikan peluang bagi suporter Persiku untuk menyampaikan aspirasinya. Bukan melalui demo, tapi secara audensi dan maksimal 20 orang.

Baca juga: Persiku Rampungkan Kontrak Pemain Lokal Pekan Ini, yang Luar Daerah Menyusul

“Tapi mereka maunya malah demo. Takutnya ini ada muatan politik mereka. Maunya show posh, maunya membuat tidak kekondisifan wilayah dengan adanya demo,” ujarnya.

Padahal, lanjut Hartopo, dengan audensi apa yang para suporter sampaikan, bisa langsung dijelaskan. Penyampaiannya juga lebih elegan.

“Kecuali tidak diberikan peluang, padahal dengan audensi apa yang mereka sampaikan bisa langsung saya jelaskan,” tandasnya.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

33,383FansSuka
13,322PengikutMengikuti
4,333PengikutMengikuti
105,000PelangganBerlangganan

Terbanyak Dibaca Sepekan