BETANEWS.ID, KUDUS – Tiga rumah sakit dinobatkan menjadi yang terbaik dalam pelayanan antrean online. RS tersebut adalah RS Mardi Rahayu, Kudus, RS PKU Muhammadiyah Gubug, Grobogan, Serta RS Graha Husada, Jepara. Ini merupakan inovasi BPJS Kesehatan di fasilitas Kesehatan yang dapat memudahkan peserta saat ingin dapat layanan melalui Aplikasi Mobile JKN.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus Agustian Fardianto menjelaskan, dilihat dari quality rate antrean lebih dari 90 persen, rata-rata total waktu layanan kurang dari 3,5 jam, serta telah tersedia display antrean di pendaftaran, poli, dan farmasi.
“Rumah sakit mitra kerja kita yang lain bukan berarti tidak baik, tetapi belum optimal. Koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan antrean online di faskes terus kita laksanakan,” jelasnya melalui siaran tertulisnya, Rabu (31/8/2022.
Baca juga: Begini Cara Mudah Skrining Kesehatan Secara Mandiri di Beberapa Kanal BPJS Kesehatan
Monitoring yang lakukan di antaranya melalui quality rate antrean, rata-rata total waktu layanan dan ketersediaan display antrean online yang bisa di akses oleh peserta. Jika ada yang belum sesuai akan disampaikan, sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Menurutnya, peserta dapat mengakses antrean online di fasilitas kesehatan dengan mendaftar antrean melalui Aplikasi Mobile JKN. Setelah masuk aplikasi mobile JKN, peserta kemudian memilih fitur Pendaftaran Pelayanan (antrean).
“Memilih antrean di faskes tingkat pertama atau rujukan tingkat lanjutan dan seterusnya sampai mendapatkan informasi nomor antreannya,” jelasnya.
“Harapannya, dengan penerapan antrean online ini selain peserta mendapatkan kepastian layanan, kemudahan akses dan kecepatan layanan. Fasilitas kesehatan juga lebih mudah administrasinya dan ruang tunggu menjadi lebih rapi karena antrean pasien tidak menumpuk,” tambah Agus.
Baca juga: Jemput Bola, BPJS Kesehatan Kudus Buka Layanan di Pasar Tradisisonal
Direktur Sumber Daya dan Umum RS Mardi Rahayu Yuliana Wara menambahkan, antrean online ini memberi kemudahan pasien ketika akan mendaftar, juga untuk memperkirakan jam periksanya. Sehingga, pasien tersebut tidak terlalu lama untuk menunggu antrean di rumah sakit. Selain itu bisa meningkatkan ketepatan waktu dan kecepatan pelayanan. Dampaknya, dokter bisa lebih tepat waku dalam melayani pasien.
“Selain Vclaim, bridging antrean online ini menjadi program prioritas bagi rumah sakit kami. Jadi kami menyiapkan programmer khusus yang ditunjuk untuk mengerjakan program ini sekaligus penanggung jawab operasional antrean online dan Person In Charge (PIC) untuk koordinasi dengan IT BPJS Kesehatan,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
