BETANEWS.ID, YOGYAKARTA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimis okupansi Bandara Ngloram akan terus meningkat meski dibayangi situasi pandemi. Optimisme itu, berdasarkan data okupansi yang mencapai 90 persen setelah selesai dibangun sebulan lalu.
“Kemarin itu tiketnya penuh terus, okupansinya 90 persen terus. Tiket yang kosong itu paling dua tiga seat saja,” kata Ganjar usai menghadiri acara Nitilaku Dies Natalis Universitas Gadjah Mada, di Graha Sabha Pramana, Yogyakarta, Sabtu (18/12/2021).
Ganjar mengatakan, yang harus dipikirkan ke depan adalah menciptakan event untuk menarik kedatangan penumpang ke Bandara Ngloram. Menurut Ganjar, jika daerah sekitar Bandara Ngloram yakni Kabupaten Blora, Bojonegoro, Grobogan dan sekitarnya bersatu, maka akan melahirkan manfaat.
Baca juga: Resmikan Bandara Ngloram, Jokowi: ‘Semoga Investasi di Cepu dan Bojonegoro Makin Banyak’
“Tapi kan di sana sudah ada market yang bagus ya karena ada blok Cepu, sehingga kita bisa fasilitasi itu,” ujar Ganjar.
Optimisme ini, lanjut Ganjar, juga berlaku untuk Bandara Jendral Besar Sudirman (JBS) di Purbalingga. Termasuk kawasan bandara baru yang masih dipersiapkan yakni Bandara Dewandaru di Karimunjawa.
Baca juga: Bantah Operasional Bandara JB Soedirman Berhenti, Ganjar: ‘Problemnya di Tes PCR’
“Insyaallah tahun depan jadi. Maka tugas kita sekarang satu tahun kemarin itu mengevaluasi untuk menyiapkan agar pariwisatanya bisa dibuka tapi aman,” tandasnya.
Sebagai informasi, Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu, Blora, diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat (17/12/2021). Bandara itu merupakan milik PT Pertamina (Persero) sejak 1984. Kemudian dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan dengan anggaran Rp 132 miliar. Menggunakan APBN, pengembangan Bandara Ngloram berlangsung sejak 2018 hingga 2021.
Editor: Ahmad Muhlisin