BETANEWS.ID, SOLO – Untuk pertama kalinya, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mengukuhkan empat guru besar sekaligus. Adapun acara pengukuhan tersebut, akan dilaksanakan secara daring dan juga luring secara terbatas di Auditorium UMS pada Sabtu, (13/11/2021) besok.
Adapun empat guru besar yang akan dikukuhkan adalah Kun Harismah sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknik Kimia, Anam Sutopo sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Linguistik/Penerjemahan, Marwan Effendy dan Supriyono sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknik Mesin.
Baca juga : Mahasiswa UMS Ini Ditawari Ganjar untuk Dimentori Politik, Ardi : ‘Mau Pak’
Rektor UMS Sofyan Anif mengatakan, bahwa pengukuhan 4 guru besar itu merupakan hasil dari upaya peningkatan sumber daya manusia yang terus dilakukan, meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Dirinya juga menambahkan, pengukuhan 4 guru besar sekaligus ini menjadi branding yang baik untuk UMS.
“Ini baru pertama kalinya, kegiatan yang luar biasa mengukuhkan empat guru besar sekaligus. Tentunya ini menjadi branding yang sangat baik untuk UMS,” ungkap Sofyan Anif saat jumpa pers, Kamis (11/11/2021).
Sofyan melanjutkan, prestasi tersebut merupakan dampak positif dari pengembangan sumber daya manusia yang tengah digalakkan. Diketahui, saat pemeringkatan internasional dua pekan lalu, UMS menduduki peringkat ketiga Perguruan Tinggi Islam Dunia versi UniRank.
” Harapan kita ini dapat menambah reputasi-reputasi bidang tertentu dalam rangkaian mendapatkan predikat World Class University di tahun 2025,” lanjutnya.
Dengan pengukuhan tersebut, saat ini UMS tercatat sudah memiliki 38 orang guru besar. Namun, lanjut Sofyan Anif, saat ini yang masih aktif tinggal 33 orang lantaran ada yang sudah meninggal, ataupun sudah tidak aktif lagi.
Baca juga : Universitas Muhammadiyah Surakarta Bangun Rumah Sakit Pendidikan
Sofyan menjelaskan, bahwa jumlah dosen UMS yang bergelar doktor sudah mencapai 43 persen dari total dosen di UMS. Dari jumlah tersebut, terdapat 53 dosen yang menempuh kuliah S3 di luar negeri, serta 97 dosen yang menempuh kuliah S3 di dalam negeri.
“Kalau lulus semua, sudah mendekati angka 50 persen doktor yang kami punya. Nanti berimbas pada jumlah artikel publikasi. Dan mudah-mudahan diimbangi jabatan fungsional guru besar,” tambahnya.
Editor : Kholistiono