31 C
Kudus
Selasa, September 10, 2024

Meski Vaksinasi Capai 60 Persen, Dinkes Jateng Ungkap Sulitnya Ajak Warga untuk Vaksin

BETANEWS.ID, SEMARANG – Kepala Dinas Kesehaten (Dinkes) Jawa Tengah mengungkapkan masih sulitnya meyakinkan warga untuk vaksin, meski capaian vaksinasi di Jateng sudah 60 persen. Bahkan, sampai saat ini masih ada beberapa daerah yang belum mencapai 50 persen.

Dia menyebutkan, kabupaten yang vaksinasinya masih di bawah 40-50 persen adalah Banjarnegara, Kabupaten Tegal, Purbalingga, Batang, Jepara, Wonosobo, Pemalang, Brebes, Grobogan, Pekalongan, Kabupaten Magelang, Kebumen dan Pati. Di daerah-daerah itulah yang akan digenjot lebih cepat.

Yuli menyebutkan, kendala daerah yang vaksinasinya masih di bawah 50 persen antara lain, sasarannya masih sulit diajak vaksinasi, terbatasnya jumlah vaksinator dan jumlah faskes yang melayani vaksinasi, dan komitmen dari pemerintah daerah yang perlu didorong.

-Advertisement-

Baca juga: Vaksinasi Lansia di Kudus Ditarget Capai 50 Persen Sebelum Tutup Tahun

Bahkan tak dapat dipungkiri masih ada tempat dengan kesadaran vaksinasi yang masih rendah. Hal itu bisa terjadi karena terbatasnya akses seperti halnya kalangan lansia. “Lansia ini memang agak lambat. Lalu juga difabilitas, ibu hamil, penderita komordibitas. Ini memang kecepatannya enggak seperti yang lain,” sambung Yuli, usai Rapat Penanganan Covid-19 di Kantor Gubernur, Senin (1/11/2021).

Dengan demikian, strategi jemput bola harus dilaksanakan secara simultan bersama. Seperti halnya, dari kabupaten/kota termasuk yang di puskesmas, sampai tingkat kecamatan. Yuli menyebut basis pelayanan vaksinasi itu harus di komunitas yang lebih rendah. Contohnya di tingkat RW, RT, desa, kelurahan, dan semacam itu.

Baca juga: Ribuan Vaksin Jenis Astrazeneca di Kudus Kedaluwarsa

Sebab, pola sentra vaksinasi yang ada di ibu kota atau di kota-kota di Jateng, kata Yuli, itu sudah cukup dan jangan ditambah lagi. Bahkan, kalau ada kolaborator yang ingin membantu vaksinasi, pemprov minta pelayanannya itu dilakukan di komunitas. Para kolaborator vaksin hendaknya tidak membuka vaksinasi di ibu kota.

“Akhir-akhir ini masih banyak yang ingin membantu sebagai kolaborator. Tetapi saya sarankan jangan mendirikan sentra vaksin lagi di kota. Tapi pelayanan jemput bola ke komunitas,” tandasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

Ahmad Muhlisin
Ahmad Muhlisinhttps://betanews.id
Jurnalis Beta Media yang sebelumnya telah lama menjadi reporter dan editor di sejumlah media.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
144,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER