BETANEWS.ID, SEMARANG – Sekretaris DPRD Komisi B Jawa Tengah, Muhammad Ngainirichard mengkritik kebijakan pemerintah yang mewajibkan vaksin untuk memasuki daerah wisata.
“Saya sependapat dengan gubernur (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo) bahwa tak harus pakai vaksin,” jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (24/8/2021).
Menurutnya, syarat vaksinasi justru akan menyebabkan warga enggan untuk pergi ke tempat wisata. Dia berpendapat, sebelum vaksin dijadikan syarat untuk masuk tempat wisata, pemerintah harus mempercepat vaksinasi.
“Kalau memang mau diberlakukan vaksin, ya vaksin harus dipercepat,” ujarnya.
Baca juga: Tempat Wisata, Hiburan dan Olah Raga di Kota Semarang Sudah Boleh Buka dengan Syarat
Selain percepatan vaksinasi, dia juga meminta agar pemerintah memberikan vaksin kepada semua masyarakat secara merata.
“Kalau pemerintah belum melakukan itu, seharusnya ada pelonggaran untuk masuk wisata,” ucapnya.
Sebelumnya, Wisata Lawang Sewu terpaksa menolak 100 wisatawan karena belum melakukan vaksinasi. Dibukanya wisata tersebut karena Semarang sudah turun level menjadi level 3 yang membuat tempat wisata sudah boleh dibuka dengan syarat tertentu.
Manajer Lawang Sewu, Trisna Cahyani mengatakan, pengunjung yang hendak memasuki Lawang Sewu harus memenuhi beberapa syarat, di antarnya adalah sudah vaksin.
“Selain itu, pengunjung juga diwajibkan untuk mentaati protokol kesehatan,” ujarnya.
Wisata Lawang Sewu juga melakukan pembatasan kunjungan sesuai dengan Instruksi Wali Kota No.3 Tahun 2021 yakni 25 persen dari kapasitas selama pemberlakuan PPKM.
Baca juga: Turun ke Level 3, Pemkot Semarang Mulai Kaji Pembelajaran Tatap Muka
“Bilamana di dalam area Lawang Sewu sudah mencapai jumlah 500 orang, pada saat itu juga kami menutup sementara pintu masuk, menunggu ada yang keluar,” ucapnya.
Dia menjelaskan, pada masa pandemi ini Lawang Sewu beroperasi dengan pembatasan mulai pukul 8.00-17.00 WIB. Semua pengunjung yang masuk harus sudah vaksin dan menunjukkan sertifikat vaksin atau men-download aplikasi Peduli Lindungi.
“Ditunjukkan kepada petugas yang berjaga di depan dan petugas loket sebelum pembelian tiket,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin