31 C
Kudus
Jumat, Oktober 11, 2024
spot_img

Sayurku Hidroponik, Pilihan Sayur Sehat Tanpa Pestisida

BETANEWS.ID, KUDUS – Sepasang suami istri tampak sedang memanen sayuran selada yang ditanam secara hidroponik di pekarangan rumah mereka yang berada di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kudus. Mereka adalah Rhyochi Putri Setiowati (25) dan Wahyu Fajar Adi Putra (27), Owner Sayurku Hidroponik.

Ditemui di kebun hidroponiknya, Ochi mengatakan, bisnis sayur hidroponik ini sudah mereka geluti sejak tahun 2015 lalu.

Ia katakan, hidroponik merupakan salah satu cara menanam tumbuhan dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah. Kemudian, saat penanaman tidak menggunakan pestisida. Sehingga, sayur yang dihasilkan lebih sehat dan teksture yang dihasilkan lebih empuk dan renyah.

-Advertisement-
Rhyochi Putri Setiowati dan Wahyu Fajar Adi Putra sedang melakukan packing sayuran hidroponik. Foto: Kartika Wulandari

Baca juga : Kisah Pasangan Muda yang Pilih Jadi Petani Milenial, Kembangkan Sayuran Hidroponik

“Menanam dengan cara hidroponik pun juga lebih praktis, karena kita tidak perlu menyiramnya setiap saat. Yang penting aliran air jalan terus, jangan sampai kehabisan,” jelasnya.

Untuk aliran airnya, Ochi mengisinya setiap 2 hari sekali dan untuk membersihkan paralon hidroponik ia lakukan setiap 3-4 bulan sekali.

Selain praktis, perawatannya pun juga cukup mudah. Ochi hanya memberikan nutrisi AB Mix ke dalam aliran airnya sebagai nutrisi tanamanya.

Sayuran yang ditanam oleh Ochi pun cukup beragam. Mulai sari sayuran bayam merah, bayam putih, pakcoi, kangkung dan slada.

“Untuk masa panennya, tiap sayur berbeda. Kalau selada bisa dipanen setelah 40 hari, kangkung 25 hari, sawi 30 hari, bayam hijau dan bayam merah 50 hari,” tambahnya.

Lalu untuk harga sayur hidroponik, Ochi mengaku sayurnya lebih terjangkau, terlebih sayur hidroponiknya memiliki kualitas sama seperti sayur di supermarket. Harga yang diberikan untuk sayurnya pun sangat beragam. Untuk sayur pakcoi dibanderol Rp 5 ribu per ikat, selada Rp 25 ribu per kilogram, lalu kangkung, bayam hijau, dan bayam merah dibanderol Rp 4 ribu per ikat.

Baca juga : Cerita Sukses Deni dari Selada Hidroponik, Awalnya Nekat Utang Rp 900 Juta

“Kalau untuk sayur yang sangat laris selada, karena setiap hari kita memanen sayur tersebut untuk para penjual burger, kebab dan lain-lain,” jelasnya.

Lalu untuk pemasarannya biasanya Ochi memasarkan produk sayurnya ke sosial media Instagram @hidroponikvegetable, Facebook @Sayurkuhidroponik, dan WhatsApp 085225087771.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
145,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER